Bagikan:

YOGYAKARTA – Granit dan marmer sama-sama digunakan di bagian lantai suatu bangunan. Keduanya memiliki warna yang mirip. Hal ini yang membuat perbedaan granit dan marmer kerap samar. Agar tidak terbalik dan tak salah pilih, sebaiknya ketahui apa saja perbedaan antar keduanya.

Perbedaan Granit dan Marmer

Granit dan marmer biasanya digunakan pada lantai, meja dapur, atau tembok kamar mandi. Kedua bahan ini sangat populer di kalangan masyarakat. Namun karena keduanya memiliki kemiripan, masyarakat kerap terbalik dan berujung pada penyesalan karena salah beli. Agar tak terjadi penyesalan, baca perbedaan antara marmer dan granit berikut ini.

  1. Dari Segi Proses Pembentukan

Meski sama-sama batu, proses pembentukan keduanya berbeda. Granit terbentuk karena terjadinya pemadatan dan pendinginan magma cair selama jutaan tahun hingga mengeras. Sedangkan marmer termasuk batu metamorf yang berasal dari transformasi jenis batuan lain yang kemudian dikenal dengan nama batu sedimen.

Perubahan batu sedimen terjadi di bawah tekanan yang kuat dan berada pada suhu tinggi. Karena proses tersebut kemudian terjadi penggabungan mineral lain dengan batu sedimen hingga berefek pada warna batu yang indah dan keras.

  1. Dari Segi Tampilan

Orang awam sering menganggap bahwa warna dan tampilan batu marmer dan granit mirip sehingga susah membedakan keduanya. Namun jika diperhatikan, tampilan keduanya berbeda terutama dari segi motif.

Motif granit biasanya berbentuk bintik-bintik, sedangkan motif marmer berbentuk guratan garis atau urat halus. Motif di keduanya sama-sama terbentuk secara alami.

  1. Dari Segi Harga

Secara umum harga granit dan marmer sama-sama mahal dibanding dengan harga keramik biasa. Namun harga tergantung dengan ukuran.

Harga batu marmer asli per satu meter persegi bisa mencapai Rp800 hingga Rp2 juta. Sedangkan harga granit bisa di bawahnya.

  1. Dari Segi Kekerasan Material

Granit dan marmer punya tingkat kekerasan material yang berbeda. Tingkat kekerasan pada granit mencapai 6 hingga 7 skala Mohs. Sedangkan pada marmer hanya mencapai 3 hingga 5 skala Mohs. Hal ini terjadi karena adanya kandungan kuarsa pada granit. Kuarsa adalah mineral terkuat yang ada dalam granit dan biasanya berwarna putih atau abu-abu. Granit warna terang akan lebih kuat dibanding granit warna gelap.

  1. Dari Segi Kerentanan Material

Tingkat kekerasan material berpengaruh pada kerentanan material. Granit lebih tahan terhadap goresan atau kerusakan yang diakibatkan oleh suhu maupun cuaca. Tampilan granit bisa lebih awet meski telah dipasang selama bertahun-tahun.

Sedangkan marmer tak begitu tahan terhadap goresan. Saat tergores akan biasanya akan menimbulkan bekas goresan. Selain itu warna marmer lebih rentan terhadap suhu maupun cuaca.

  1. Dari Segi Ketahanan Terhadap Noda

Granit dan marmer sama-sama memiliki pori-pori yang menyebabkan keduanya rentan noda. Artinya saat cairan berwarna seperti kopi atau zat asam tumpah di permukaan, maka akan meninggalkan noda jika tak segera dibersihkan.

  1. Dari Segi Porositas

Secara umum, porositas adalah ruang kosong yang terjadi di antara material. Porositas pada marmer lebih tinggi dibanding pada granit. Oleh karena itu marmer lebih lembut dibanding granit. Hal itupula yang menyebabkan kebutuhan perawatan para marmer lebih tinggi demi menjaga kilau dan warnanya.

Itulah informasi terkait perbedaan granit dan marmer. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.