JAKARTA - Pevita Pearce kembali setelah dua tahun lewat film Sri Asih. Film kedua dari jagat sinematik Bumilangit ini menampilkan dirinya sebagai superhero perempuan pertama Indonesia.
Tiga tahun penantian, akhirnya Sri Asih bisa dilepas kepada publik. Perjuangan produksi Sri Asih diakui Pevita sangat besar mulai dari masa pandemi, ia sempat positif COVID-19, hingga penundaan tayang.
“Cukup challenging syuting action di masa pandemi. Kita saat di on set membawa performance antar kru tidak ada kesulitan meski syutingnya di tengah pandemi tapi itu gak ada halangan,” kata Pevita Pearce pada Selasa, 15 November di Jakarta.
"Mungkin satu yang membekas dan sedikit buat aku menyesal yaitu ketika syuting fighting, aku harus isolasi karena kena Covid-19 dan cukup sedih. Karena itu masih di awal syuting dan lagi nyaman-nyamannya,” ujarnya.
Aktris 30 tahun itu juga mempersiapkan kondisi tubuhnya demi peran Sri Asih. Pasalnya dalam film ini, ia akan berperan sebagai petarung yang langganan menjadi juara di lapangannya.
BACA JUGA:
“90% adegan fighting dilakukan sendiri karena aku diberi waktu panjang untuk persiapan dan dari situ aku juga mau perform. Itu pengalaman yang sangat amat tidak dilupakan,” lanjut Pevita.
Karakter Sri Asih membuatnya belajar banyak hal dari perfilman. Ia juga tidak mau dibandingkan dengan karakter superhero perempuan lainnya.
“Saya gak mau membandingkan dengan siapa-siapa tapi dengan saya memerankan karakter Alana, ini sangat life changing dan membuka banyak perspektif baru,” katanya.
Pevita Pearce berperan sebagai Alana, seorang perempuan yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Sampai di satu titik, Alana menyadari bahwa ia memiliki sesuatu yang membuatnya bukan seorang perempuan biasa.
Aksi Pevita Pearce bisa disaksikan melalui film Sri Asih yang tayang pada Kamis, 17 November di bioskop Indonesia.