Bagikan:

YOGYAKARTA – Bersin pada dasarnya adalah aktivitas normal tubuh untuk membuang partikel penyumbat saluran pada hidung. Bersin melibatkan otot sekitar dada, otot pita suara, otot tenggorokan, dan otot perut. Keseluruhan otot tersebut perlu bekerja sinkron untuk menghasilkan bersin. Uniknya, pada beberapa orang akan bersin ketika terpapar matahari dan normal apabila rata-rata bersin sehari empat kali.

Perubahan paparan intensitas cahaya bisa memicu bersin. Ketika awalnya Anda berada di tempat yang gelap dan kemudian terpapar matahari, ada kemungkinan akan bersin. Ini juga kerap dialami tatkala sinar matahari mulai terbit di ufuk timur menggantikan gelap. Apakah Anda pernah mengalaminya, bersin-bersin pada pagi hari?

Kondisi ini disebut photic sneezer atau sebutan bagi orang yang bersin saat terkena matahari atau cahaya terang. Satu dari tiga orang, mengalaminya. Kondisi ini diturunkan berdasarkan riwayat keluarga atau secara genetik. Jadi, kalau Anda bersin jam 5 pagi, mungkin termasuk photic sneezer.

fakta tentang bersin
Ilustrasi fakta tentang bersin (Pexels/Edward Jenner)

Kebanyakan, orang hanya bersin dua atau tiga kali saat terkena sinar matahari. Penting mengidentifikasi lebih lanjut tentang kondisi kesehatan Anda apabila bersin terus-menerus lebih dari 40.

Nah, karena bersin membawa droplet atau percikan air yang membawa virus atau bakteri, maka perlu menutupnya ketika Anda bersin. Secara umum, bersin dilakukan dengan menutup area hidung dan mulut dengan bagian dalam siku. Tetapi hati-hati, jangan sampai menahan bersin karena dapat merusak pembuluh darah pada mata dan hidung Anda.

Rata-rata, seseorang bersin empat kali dalam sehari. Jumlah ini diambil setelah penelitian dilakukan dengan memantau 80 mahasiswa kedokteran dan karyawan rumah sakit selama dua minggu, dilansir MedicineNet, Rabu, 2 November. Dalam penelitian tersebut, bersin lebih dari empat kali menunjukkan adanya rhinitis atau penyakit radang.

Ahli juga memantau kecepatan bersin. Karena sangat kuat, yaitu 100 mil per jam, maka ikuti etika bersin agar tak menularkan flu atau penyakit lain yang penularannya melalui droplet.

Fakta lain yang perlu Anda ketahui, bersin tidak dialami ketika tertidur. Ketika tertidur, saraf yang merangsang pusat bersin sedang beristirahat. Maka penting untuk memantau kebersihan udara saat tertidur. Pasalnya, jika ada sesuatu yang mengiritasi hidung, tidak dapat dibersihkan dengan bersin.

Bersin juga bisa dipicu reaksi alergi atau sistem kekebalan tubuh yang bereaksi atas partikel tertentu. Seperti serbuk sari, debu, alergen rumah tangga, atau pemicu lingkungan lainnya. Bersin dalam kondisi normal, merupakan refleks semi otonom yang mirip dengan berkedip dan bernapas. Artinya, menahan bersin memerlukan tingkat kontrol kesadaran. Tetapi seperti yang diungkapkan di atas, menahan bersin bisa berbahaya bagi pembuluh darah sekitar hidung dan mata.