JAKARTA - Dua pekan lalu, media sosial diramaikan oleh sebuah surat yang dikirimkan seorang anak laki-laki kepada Sinterklas. Isinya, ia bertanya apakah Sinterklas mendukung komunitas LGBT+.
Operasi Santa dari Layanan Pos Amerika Serikat (USPS), yang mengoordinasikan tanggapan untuk surat yang ditujukan kepada Father Christmas, membagikan pesan khusus dari seorang bocah lelaki bernama Will.
Suratnya berbunyi: “Dear Santa, apakah Anda mendukung komunitas LGBTQ dan jika Anda dapat berbicara kepada Tuhan, dapatkah Anda memberi tahu dia bahwa saya mencintainya, dan apakah dia mencintaiku jika aku gay? Terima kasih. Cinta Will."
Surat itu menarik perhatian setelah dibagikan di Twitter. Ribuan tanggapan dari orang-orang LGBT+ bermunculan.
Sebuah tanggapan berbunyi: “Itu adalah hal yang paling menghancurkan hati. Dan bagian terburuknya adalah jika anak ini menanyakan hal ini, maka ada kemungkinan besar mereka mungkin tidak menerima cinta yang mereka butuhkan."
This letter to Santa broke my heart. pic.twitter.com/NWbum1rvaX
— Nancy Cruz-Garcia 🇲🇽 (@Nancy_Cruises) November 22, 2020
Pengguna Twitter lain menambahkan: "Sungguh membunuh saya bahwa masyarakat kita, kapan saja, dan terutama yang masih hari ini, dapat menanamkan pemikiran buruk ini ke dalam pikiran siapa pun."
Yang lain mengingat kembali bagaimana mereka tumbuh dengan pertanyaan yang sama. Apakah mereka akan diterima karena seksualitas mereka dan berjuang dengan homofobia?
BACA JUGA:
Tanggapan lain berbunyi: "Siapa yang memberitahu anak-anak queer ini bahwa Santa tidak mencintai mereka, saya perlu nama."
Adapun seorang ibu menulis: "Ini secara harfiah merupakan prioritas utama saya untuk memastikan bahwa anak-anak saya tahu siapa pun mereka atau siapa yang mereka cintai, saya tidak akan pernah menyangkal mereka dan juga Tuhan yang saya percayai".