YOGYAKARTA – Setiap budaya memiliki cara dalam mengekspresikan musim panen dan kemenangan. Termasuk dalam festival Diwali yang bertabur cahaya. Lantas sebenarnya apa itu Diwali? Yuk, cek penjelasan selengkapnya berikut ini.
Secara terminologi atau asal kata, Diwali berasal dari bahasa Sansekerta, deepvali yang berarti ‘barisan lampu yang menyala’. Bagi sebagian orang, perayaan Diwali bertepatan dengan panen dan perayaan tahun baru. Mengutip BBC UK, Senin, 24 Oktober, Diwali juga dimaknai sebagai festival yang dirayakan untuk memulai kemenangan kebaikan atas kejahatan dan cahaya atas kegelapan.
Uniknya, perayaan yang bertabur cahaya ini jatuh di tanggal yang tak pasti setiap tahunnya. Tetapi umumnya diadakan antara bulan Oktober dan November. Pada tahun ini, Diwali berlangsung selama lima hari, yaitu antara 22 Oktober hingga 26 Oktober dengan hari utama perayaan pada Senin, 24 Oktober.
Diwali yang dirayakan hampir selama satu minggu ini, dirayakan oleh jutaan umat Hindu, Sikh, dan Jain di seluruh dunia. Ketika dilaksanakan festival, mulai dari rumah, toko, dan tempat umum dihias dengan lampu minyak kecil yang disebut diyas. Orang-orang juga menikmati kembang api dan permen. Momen ini, tentu hari-hari yang membahagiakan bagi anak-anak.
Dalam masyarakat yang memegang kepercayaan Hindu, memaknai hari Diwali berdasarkan cerita sejarah. Ketika Diwali, umat Hindu merayakan kembalinya dewa Rama dan Sita ke Ayodhya setelah 14 tahun masa pengasingan mereka. Hari Diwali juga dirayakan sebagai hari Ibu Dewi Durga menghancurkan iblis bernama Mahisha.
Berbeda dengan Sikh, yang merayakan Diwali sebagai hari pembebasan dari penjara guru keenam Hargobind Singh pada tahun 1619. Tetapi orang Sikh merayakan Diwali sebelum tanggal 22-26 Oktober. Makna lain tentang hari Diwali adalah menurut Jainisme. Pendiri Jainisme adalah Lord Mahavira, yang selama Diwali masyarakat Jain merayakan mencapai keadaan yang disebut Moksha (nirwana, atau kebahagiaan abadi).
Perayaan Diwali di India khususnya dan di dunia umumnya, dirayakan dengan menyalakan banyak lampu di rumah, di jalan-jalan, dan sekitar tempat tinggal. Di samping itu, kekeluargaan dan silaturahmi juga dilakukan. Masyarakat yang merayakan saling mengunjungi kerabatnya dan berpesta. Kembang api dan acara bernuansa perayaan juga ‘dinyalakan’. Dewi kekayaan dalam agama Hindu, Dewi Laksmi, juga dipuja pada momen Diwali sebagai puja-puji atas berkah untuk tahun baru.