5 Fakta Tentang Orgasme pada Wanita, Ternyata Bisa Terjadi saat Melahirkan
Ilustrasi (Kenny Eliason/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Sering disebut sebagai puncak kenikmatan alias klimaks hubungan seks, orgasme kerap dijadikan patokan kepuasan. Orgasme atau proses pelepasan ketegangan saat melakukan hubungan seksual dipercaya memiliki manfaat kesehatan fisik maupun mental seseorang.

Dilansir dari Health, Kamis, 6 Oktober, berikut merupakan lima fakta terkait orgasme yang perlu diketahui.

Meningkatkan toleransi rasa sakit

Orgasme juga bisa tingkatkan toleransi rasa sakit pada wanita. Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pain, ambang rasa sakit wanita selama orgasme meningkat sebesar 75 persen dan ambang deteksi rasa sakit mereka meningkat sebesar 107 persen. Tidak heran, toleransi terhadap rasa sakit ini berkaitan dengan endorfin dan oksitosin yang dilepaskan saat Anda orgasme. Efeknya akan bertahan sekitar 10 hingga 20 menit. 

Di sisi lain, otak pria tidak melepaskan oksitosin saat mereka orgasme. Mereka mengalami peningkatan rasa senang, namun tidak dengan pain tolerance.

(Anna Shvets/Pexels)

Wanita bisa merasakan orgasme berulang

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior, dari 800 perempuan lulusan perguruan tinggi menemukan bahwa sekitar 43 persen dilaporkan mengalami multiple orgasme. Jadi apa sebenarnya multiple orgasme itu? 

"Beberapa wanita mengalami orgasme yang panjang dan mengalir, di mana Anda terus mengalami kontraksi panggul berirama yang kuat untuk waktu yang lama," kata Dr. Lauren Streicher, MD, profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Northwestern University dan penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever.

"Dan kemudian ada orgasme di mana Anda memiliki sensasi terlalu puas yang berhenti dan kemudian, dengan lebih banyak rangsangan, mulai lagi." tutup Dr. Lauren.

Orgasme bisa terjadi saat melahirkan

Bukan hanya saat melakukan hubungan seksual, orgasme juga bisa terjadi saat menunggang kuda, olahraga atau saat melahirkan meski tanpa rangsangan seksual yang dikenal sebagai birthgasm. Menurut sebagian wanita yang mengalami birthgasm, pengalaman tersebut menjadi pereda nyeri yang sangat baik saat melahirkan.

Orgasme rata-rata berlangsung hingga 2 menit

Dahulu, para peneliti berpikir bahwa wanita memiliki waktu tersingkat saat orgasme yakni berkisar antara 3 hingga 15 detik. Setelah itu, mereka menemukan bukti bahwa klimaks ternyata bisa berlangsung selama 20 detik hingga 2 menit. Jurnal Ceskoslovenska Psychiatrie menerbitkan data yang menunjukkan bahwa 40 persen wanita memperkirakan durasi orgasme mereka adalah 30 hingga 60 detik atau bahkan lebih lama. Sedangkan 48 persen wanita sebagian besar mengalami orgasme yang lebih lama.

Kesimpulannya: "Beberapa orang mengalami orgasme yang sangat singkat, sementara yang lain bisa bertahan lebih lama," kata Dr. Streicher. 

Bisa kurangi sakit kepala

Sedang sakit kepala? Coba hubungan seksual. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh International Headache Society, sekitar 60 persen penderita migrain merasa lebih lega atau sembuh total setelah orgasme.

Tapi ada juga sakit kepala yang sebenarnya disebabkan oleh orgasme. 

"Yang pertama mengganggu tetapi tidak berbahaya karena ini hanya rasa sakit kepala umum yang bisa dialami orang selama aktivitas seksual," kata Dr. Streicher. 

"Tapi kemudian ada orang yang, pada saat yang bersamaan dengan orgasme akan mengalami sakit kepala hebat," terang Dr. Streicher.

Jika itu masalahnya, datangi dokter secepatnya. Dokter mengatakan bahwa jenis rasa sakit ini memiliki korelasi tinggi dengan perdarahan subarachnoid, sejenis stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak.