JAKARTA - Tidak hanya terkenal dengan keanekaragaman hayati, Indonesia juga dikenal luas dengan keberagaman sumber pangannya. Sorgum misalnya. Tanaman rumput-rumputan yang yang berkerabat dengan padi dan jagung ini menjadi tanaman prioritas kedua bagi petani di Nusa Tenggara Timur setelah jagung.
Melansir laman Pertanian.go.id, Senin, 18 Juli, sorgum merupakan tanaman multifungsi karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bioetanol. Nira batang sorgum merupakan sumber bioetanol sedangkan ampas batang dan daun dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Biji sorgum dikenal kaya akan nutrisi, juga kaya kandungan fosfor, niasin, thiamin, vitamin B6, zat besi, dan mangan. Bahkan, kandungan protein, vitamin, dan mineralnya digadang lebih tinggi daripada beras. Secara keseluruhan, nutrisi sorgum mirip dengan nutrisi havermut yang banyak ditemukan pada oatmeal.
The Asian Parent menjelaskan bahwa dalam seperempat cangkir sorgum, mengandung 163 kalori, 5 gram protein, 2 gram lemak, 36 gram karbohidrat, dan 12 persen zat besi. Dengan gizi berlimpah dan rendah kandungan gula, tak heran jika sorgum diklaim sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Bagi Anda yang sedang menjalani diet, sorgum pun bisa jadi pilihan tepat untuk dikonsumsi. Perut terasa kenyang lebih lama sebab serat di dalamnya tergolong tinggi.
BACA JUGA:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sorgum juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, sumber energi, produksi papan, pupuk, dan obat-obatan. Pakan ternak bisa didapat dari batang dan daun sorgum. Ini menjadi santapan sehat bagi sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Sebagai energi, batang dari beberapa jenis sorgum dapat diolah menjadi etanol. Batang tersebut diketahui menghasilkan nira yang kemudian diolah menjadi gula atau sirup. Nira kemudian difermentasi dan mengalami proses destilasi sehingga menjadi etanol 95 persen.
Sedangkan untuk produksi papan, tanaman bernama Latin Sorghum Bicolor bisa dimanfaatkan seratnya sebagai bahan baku industri kertas dan papan partikel meja atau dinding. Lalu untuk pupuk organik, bisa menggunakan semua bagian tanaman sorgum.
Karena dapat menghasilkan reaksi alergi, pastikan untuk tidak merutinkan konsumsi sorgum sebelum Anda yakin tidak ada gejala alergi yang timbul setelah konsumsi sorgum pertama kali.