JAKARTA - Meski tidak semua orang akrab dengan sorgum, tapi biji-bijian ini telah ada selama berabad-abad. Sorgum termasuk dalam famili rumput Poaceae. Bentuknya kecil, bulat, dan biasanya berwarna putih atau kuning pucat. Meski ada beberapa varietas berwarna merah, coklat, hitam, atau ungu.
Sorgum merupakan tanaman yang masuk dalam suku gramineae, memiliki tinggi batang hingga 6 meter. Bunganya berupa malai, buahnya berupa butiran bulat atau hampir bulat, dan ukurannya lebih kecil daripada biji jagung.
Sorgum adalah tanaman pangan kelima yang paling banyak diproduksi di dunia, melansir data dari Multidisciplinary Digital Publishing Institute, Kamis, 21 Juli. Biji sorgum kaya akan nutrisi alami. Selain sebagai bahan pangan, sorgum juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, dan bioetanol atau sumber bahan bakar alami.
Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya di Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering ditanam oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman lainnya. Bentuk pohonnya sendiri menyerupai jagung dengan biji berbentuk bulat kecil. Dataran Afrika dipercaya sebagai asal tanaman ini.
Dibanding nasi alias beras, sorgum diklaim jauh lebih unggul dalam hal nilai gizi. Data dari Healthline, mencatat bahwa sorgum mengandung berbagai nutrisi, termasuk vitamin B, yang berperan penting dalam metabolisme, perkembangan sel saraf, serta kesehatan rambut, dan kulit. Sorgum juga merupakan sumber magnesium, mineral yang berfungsi membentuk tulang, menjaga kesehatan jantung. Dan lebih dari 600 reaksi biokimia dalam tubuh Anda, seperti produksi energi dan metabolisme protein.
BACA JUGA:
Selain itu, sorgum memiliki kandungan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolik, dan tanin. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan ini dapat menurunkan stres oksidatif dan peradangan di tubuh Anda.
Terlebih lagi, setengah cangkir sorgum menyediakan lebih dari 7 gram serat, yaitu sekitar 25 persen dari asupan serat harian yang direkomendasikan. Diet serat membantu mengatur berat badan, menurunkan kolesterol, menstabilkan kadar gula darah, dan mencegah sembelit.
Tak hanya itu, sorgum merupakan sumber protein nabati yang bagus. Faktanya, tanaman ini menyediakan protein sebanyak quinoa, biji-bijian sereal yang terkenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi.
Sorgum menjadi salah satu tanaman yang lokasi penanamannya cocok dengan kondisi pertanahan Indonesia. Laman Indonesia.go.id menyebutkan, tanaman ini bisa tumbuh di daerah kering dan minim unsur hara. Bahkan, sorgum bisa bertahan di tanah dengan kandungan garam tinggi termasuk di pinggir pantai.
Toleransi sorgum terhadap kekeringan disebabkan karena pada endodermis akar sorgum terdapat endapan silica, yang berfungsi mencegah kerusakan akar pada kondisi kekeringan. Sorgum juga efisien dalam penggunaan air karena didukung oleh sistem perakaran sorgum yang halus dan letaknya agak dalam, sehingga mampu menyerap air cukup intensif.