Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Begini Cara Atasi Rasa Kecewa Berlebih 
Ilustrasi (Andrea Piacquadio/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Memendam kemarahan dan kekecewaan sama seperti meminum racun dan mengharapkan orang lain yang menderita. Padahal sebenarnya, Anda sedang meracuni diri sendiri. Walaupun Anda merasa berada di pihak yang benar dan di sisi lain ada orang yang pernah melukai perasaan Anda, melepaskan kekecewaan selalu menjadi solusi terbaik. Jika Anda siap membebaskan diri dari belenggu kekecewaan, pelajari beberapa cara mengatasi emosi yang selama ini membuat Anda menderita, melansir Psychology Today, Rabu, 6 Juli.

Mengakui perasaan

Menerima rasa kecewa, seberapapun sakitnya, memungkinkan Anda untuk memahami emosi tersebut secara utuh. Dengan menerima kekecewaan, Anda akan punya ketrampilan dalam mengatasi rasa kecewa dan mengurangi pengaruhnya di masa depan. Selain itu, mengenali rasa kecewa juga bisa mempertajam self-aware Anda.

Evaluasi harapan

Saat mengalami kekecewaan, coba evaluasi ulang harapan Anda. Apakah cukup realistis atau tidak. Dengan menyederhanakan harapan, artinya Anda juga meminimalisir rasa kecewa.

Jangan putus asa

Keputusasaan akan muncul setelah dilanda rasa kecewa. Tapi, sebaiknya jangan jadikan ini sebagai patokan untuk tidak mencoba meraih kesuksesan setelahnya. Setelah mengakui perasaan dan mengevaluasi kembali harapan, pertimbangkan lagi untuk melakukan usaha dengan cara yang berbeda. Bangkit dari rasa kecewa akan mengubah Anda menjadi pribadi tangguh.

Pertimbangkan segala kemungkinan

Terapkan hukum kemungkinan atau probabilitas. Jika Anda terlibat dalam kejadian di mana keberhasilan tampak sulit digapai, maka pilihlah melanjutkan kesempatan tersebut dan turunkan harapan untuk sukse. Sehingga Anda dapat mengurangi kekecewaan. Atau Anda dapat pertahankan harapan tersebut dan coba upaya yang lebih besar.