JAKARTA - Ribuan karyawan Holywings saat ini dirumahkan lantaran hampir seluruh outlet di Indonesia ditutup. Selain itu, para pegawai restoran ini juga memulangkan seragam kerja mereka ke kantor masing-masing.
"Sementara kita rumahkan dulu. Soal seragam karena sebenarnya itu bagian dari fasilitas outlet masing-masing, harus dipulangkan," kata General Manager Project Company Holywings Indonesia, Yuli Setiawan saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 29 Juni.
Namun Yuli menyebut pihaknya masih akan membayar gaji seluruh karyawan Holywings pada bulan Juni meskipun outlet di hampir seluruh daerah di Indonesia ditutup.
"Kalau untuk kewajiban yang masih dalam tahapan operasional, kita masih berikan gaji sesuai porsi. Bulan ini masih full kita berikan semua, karena kan memang dirumahkan," tutur dia.
BACA JUGA:
Hanya saja, Yuli tidak dapat memastikan apakah manajemen bisa menggaji karyawan pada bulan depan. Mengingat, saat ini manajemen masih berhadapan dengan masalah tersebut.
Nikita Mirzani sebagai penanam modal yang membeli saham Holywings juga mengutarakan kekuatiran senada. "Kami kan punya ribuan pegawai yang juga mencari nafkah di sana. Namanya orang punya kesalahan ya wajar, yang penting bisa memperbaiki," kata dia.
Gus Miftah kemudian memberikan nasihat soal ketakutan nasib para pekerja Holywings. Ia mengingatkan untuk tidak takut dengan rezeki yang sudah ditentukan Tuhan.
"Banyak, termasuk pemiliknya segala macam. Nasib karyawan bagaimana dong? Nah itu saya bilang bahwa kita nggak boleh meragukan rezeki. Jangan sampai kita 'MTS' musyrik tanpa sadar, musyrik tanpa sadar itu adalah ketika dia mengatakan, 'Besok saya makan apa?' Itu namanya meragukan kekuasaan Allah SWT," ucapnya dalam video yang diunggah di Instagram Gus Miftah, dikutip Jumat, 30 Juni. .
"Mungkin ini cara Allah agar teman-teman Holywings mendapatkan pekerjaan yang lebih halal. Tapi, kita jangan meragukan (rezeki), itu kan caranya Allah," pungkasnya.