Review Film The Roundup, Aksi Heroik tapi Kocak Ma Seok Do Saat Jadi Polisi
The Roundup (Instagram.com/aboentertainment)

Bagikan:

JAKARTA - The Roundup telah melampaui 8 juta penonton di Korea Selatan pada Sabtu ini atau 18 hari setelah dirilis, menurut distributor ABO Entertainment Co, seperti dikutip dari Yonhap.

Ini menjadi sebuah pencapaian baru sejak pandemi COVID-19 merebak pada awal tahun 2020. Sementara di Indonesia, film berdurasi 106 menit ini resmi tayang di jaringan bioskop CGV mulai 1 Juni lalu.

Dalam film ini adegan aksi berpadu komedi dengan jalan cerita relatif mudah dipahami menjadi paket yang disajikan dalam The Roundup atau The Outlaws 2, sebuah film Korea Selatan karya sutradara Lee Sang-yong yang kembali dibintangi aktor Ma Dong-seok atau kerap disapa Don Lee.

Seperti pada karya terdahulu yakni The Outlaws, pusat cerita dalam The Roundup masih berkutat pada sosok polisi heroik Ma Seok-do (diperankan Ma Dong-seok) dan timnya di unit kriminal kepolisian Geumcheon, Seoul Korea Selatan.

Film ini mengambil latar waktu tahun 2008 atau empat tahun setelah operasi penangkapan penjahat di Garibong-dong, Distrik Guro, Seoul termasuk Jang Chen (Yoon Kyesang) dan koleganya yang membantai para preman berkuasa di kawasan itu secara sadis.

Kisah bermula saat Ma Seok-do mendapatkan tugas memulangkan buronan yang kabur ke Vietnam. Dia berangkat ke salah satu negara kawasan Asia Tenggara itu bersama Kapten Jeon Il-man (Choi Gwi-hwa).

Salah seorang buronan ternyata menyerahkan diri. Tetapi, secara intuitif keduanya menyadari ada sesuatu yang salah dengan pengakuan sang buronan. Mereka lalu memulai investigasi tanpa izin yang menuntun pada sosok pembunuh psikotik bernama Kang Hae-sang (diperankan Son Seok-gu). Dia telah melakukan kejahatan terhadap turis selama bertahun-tahun dan belakangan membunuh putra satu-satunya taipan bisnis Korea.

Kang Hae-sang benar-benar digambarkan sebagai sosok keji. Dia tanpa banyak bicara tak kenal ampun menghabisi orang yang dianggap musuhnya dengan parang atau pisau yang ada di dekatnya. Hae-sang juga punya kemampuan bertarung yang cukup mumpuni sehingga nyaris tak ada yang selamat darinya. Hae-sang cukup temperamen dan bukan tipe setia pada rekan kerjanya. Inilah yang kemudian menjadi masalah untuknya.

Di sisi lain, Ma Seok-do dan sang kapten harus ekstra kerja keras menangkap Hae-sang yang justru pulang ke Korea Selatan. Apa yang membuatnya pulang?

The Roundup mengikuti plot sederhana seperti film pertamanya. Sebelumnya, film berfokus pada upaya penumpasan kejahatan gangster kejam, kali ini jutsru pada chemistry atau rasa saling terhubung antar anggota tim Seok-do yang diwarnai kejenakaan. Adegan kekerasan dan kekejaman mungkin akan membuat ngeri sebagian penonton.

Pertarungan antara Ma Seok-do dan Kang Hae-sang menjadi salah satu sorotan dalam film. Keduanya mampu menciptakan pertarungan yang tampak nyata. Dari sisi penampilan, tubuh Ma Seo-do tampak lebih besar dari sebelumnya. Karakternya yang tangguh, kasar tetapi jenaka.

Sementara Son Seok-gu menghidupkan sosok penjahat psikopat dengan ekspresi wajah dingin, mata gelap, senyum sinis dan gaya berbusana berantakan melampaui Jang Chen dalam "The Outlaws."

​​​​​​Dikutip dari ANTARA, Don Lee dalam sebuah konferensi pers mengatakan dirinya memoles beberapa keterampilan khusus seperti judo dan bela diri selain tinju. Dia juga memuji kemampuan Seok-gu yang mumpuni melakukan adegan aksi dan menyesuaikan dinamika film.

Sementara itu, berbicara humor di dalam film, hadirnya sosok Jang I-soo yang diperankan Park Ji-hwan menjadi bagian yang punya peranan penting. Kali ini, I-soo bukan lagi sebagai bos geng melainkan pengusaha bidang penyedia jasa yang menurut dia legal. Belakangan dia tertangkap tangan membuka jasa perantara pernikahan.

Ji-hwan mampu menghidupkan karakter Jang I-soo yang jenaka khususnya dalam hal emosi dan ekspresi wajah saat berdialog dengan Ma Seok-do. Bahkan di situasi tegang sekalipun, aktingnya tetap bisa mendatangkan tawa.