Bagikan:

JAKARTA - Film KKN di Desa Penari tembus 3.014.079 penonton hanya dalam 9 hari. Ini adalah rekor tertinggi sejak bioskop kembali dibuka usai pandemi COVID=19 melanda. Sutradara Awi Suryadi mengungkap rahasia kesuksesan film tersebut. 

Pria kelahiran Lampung, 24 September 1977 ini memilih untuk setia pada cerita yang dibangun oleh Simple Man. Dia tidak berusaha menambahkan ataupun mengurangi ceritanya.

"Hampir bisa dibilang tidak ada yang diubah dari threat-nya. Kalaupun diubah cuma kayak mikirin timeline. Karena film kan ada durasi yang harus diikuti untuk penayangan di bioskop. Tapi penggemar ceritanya nggak bakal kecewa karena kita mengikuti blue print cerita aslinya," tegas Awi saat bertandang ke redaksi VOI beberapa waktu lalu.

Pembuatan film dimulai secara serius dengan mencari lokasi yang sangat mirip dan alami seperti cerita di Twitter. Karena tidak mendapat izin di lokasi asli, Awi memilih untuk memboyong ratusan kru dan pemain ke Jogjakarta. 

"Tadinya kita pikir syuting paling di daerah Bogor dan sekitarnya. Tapi kalau mengikuti cerita saya pikir nggak bakal dapat kalau di Jakarta atau Bogor dan sekitarnya. Jadi saya bilang ke MD untuk mencari lokasi yang pas. Dari awal Simple Man sudah memberi tahu kita nggak bisa syuting di lokasi aslinya karena dia juga sudah ditegur oleh kepala adat sana karena ini sesuatu yang sebenarnya nggak pengin diungkit lagi," katanya.

Namun, untuk gambaran, Awi tetap mendatangi lokasi asli cerita tersebut. "Kalau sekarang lokasinya sudah jauh berubah ya dari cerita. Lokasi sudah maju, akhirnya nggak mungkin di lokasi asli juga. Akhirnya hunting-lah ke Jogja," tutur Awi.