Bagikan:

JAKARTA - Brain fog bukan sebuah penyakit tapi kehadirannya sangat memengaruhi seseorang dalam berpikir dan mengingat sesuatu. Melansir Webmd, Rabu, 6 Aprili, brain fog merupakan gejala dari suatu penyakit yang dapat memengaruhi kemampuan Anda dalam berpikir. Anda mungkin merasa bingung, kacau, hingga sulit fokus untuk menuangkan pikiran ke dalam kata-kata. Saat mengalami brain fog, seseorang dapat mengalami gangguan seperti sulit berpikir jernih, susah konsentrasi, dan mudah lupa.

Keluhan ini cenderung muncul sesekali dan biasanya kondisinya akan kembali normal, di mana seseorang dapat kembali berpikir dengan jernih. Namun, masalah ini tentu dapat mengganggu kegiatan dalam beraktivitas.

Ada banyak hal yang menjadi dasar penyebab munculnya brain fog. Melansir Healthline, berikut enam kemungkinannya.

Stres

Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu depresi. Ini juga dapat menyebabkan kelelahan mental. Ketika lelah, otak menjadi lebih sulit untuk berpikir, bernalar, dan fokus.

Kurang tidur

Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu otak menjalankan fungsinya dengan baik. Usahakan untuk tidur 8 hingga 9 jam per malam. Tidur terlalu sedikit dapat menyebabkan konsentrasi yang buruk dan pikiran kurang jernih.

Perubahan hormonal

Perubahan hormon juga bisa memicu brain fog. Tingkat hormon progesteron dan estrogen meningkat selama kehamilan. Perubahan ini dapat memengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek. Demikian juga, penurunan kadar estrogen selama menopause dapat menyebabkan daya ingat seseorang menurun.

Diet

Diet juga bisa bisa memicu brain fog. Vitamin B-12 mendukung fungsi otak yang sehat, dan kekurangan vitamin B-12 dapat menyebabkan brain fog. Jika Anda memiliki alergi makanan, brain fog dapat berkembang setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Agar tidak mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan ini, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengantisipasinya, seperti;

  • Tidur 8 hingga 9 jam setiap malam
  • Mengelola stres dengan mengetahui batasan Anda dan menghindari alkohol dan kafein yang berlebihan.
  • Berolahraga
  • Latihan untuk memperkuat otak (main puzzle atau memecahkan teka teki)
  • Lakukan kegiatan yang menyenangkan
  • Tingkatkan asupan protein, buah-buahan, sayuran, dan lemak sehat