JAKARTA – Aurel Hermansyah diharapkan lahiran normal oleh orangtua Atta Halilintar. Alasannya untuk berkesempatan punya banyak anak. Wacana soal Aurel dan ortu Atta mengundang kehebohan warganet. Pasalnya, punya banyak anak ditimbang tak lagi relevan saat ini. Belum lagi risiko yang dialami sang ibu dan bayi yang dikandungnya, mendapat perhatian besar dari BKKBN.
Kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan perlu diperhatikan secara serius. Menurut BKKBN, merencanakan kehamilan merupakan hal yang jadi pertimbangan. Ketua BKKBN Dr. (HC) Hasto Wardoyo, Sp.Og. (K) dalam video VOI mengatakan bahwa tidak lagi relevan saat ini punya banyak anak. Sebab pertimbangan kesehatan sang ibu, janin, jaminan masa depan anak, dan kesehatan keluarga perlu menjadi perhatian besar.
Mengenai proses persalinan, dikenal 2 proses yaitu dengan persalinan normal dan caesar. Persalinan normal melalui pelvic dengan dengan pertimbangan keputusan klinis. Sedangkan persalinan caesar juga dilakukan atas pertimbangan klinis dari kondisi ibu serta janin.
Berikut 5 hal yang perlu diketahui tentang persalinan normal dan caesar serta pertimbangan dari proses keduanya.
1. Kondisi medis sang ibu dan janin
Pada kondisi tertentu, seperti apabila sang ibu mengalami preeklamsia, stres, dan diabetes, dokter maupun ahli persalinan akan memberikan solusi terbaik yaitu dengan persalinan caesar. Pertimbangan lain untuk melakukan caesar ialah kondisi bayi, antara lain fetal distress, mengalami masalah plasenta, kehamilan kembar, posisi janin abnormal, bayi berukuran besar, maupun komplikasi yang dialami ibu seperti uterus robek.
2. Risiko operasi caesar dan persalinan normal pada sang ibu
Setiap proses persalinan memiliki sama-sama memiliki risiko. Pada persalinan normal, sang ibu mengalami proses yang panjang dan menguji fisik. Sedangkan operasi caesar, risiko yang mungkin dialami seperti anestesi, kehilangan darah, infeksi, pemulihan yang lebih lama, dan pengaruhnya pada psikis pascapersalinan.
3. Risiko operasi caesar dan persalinan normal pada janin
Mengutip laman ClevelandClinic, Selasa, 22 Februari, Rebecca Starck, MD. menjelaskan pada saat menjalani persalinan normal, biasanya punya kesempatan mempersiapkan paru-parunya diisi cairan dalam rahim. Ini berfungsi untuk menghidup oksigen setelah lahir.
Pada persalinan caesar, bantuan perlu diberikan pada bayi. Pasalnya melalui operasi caesar bayi dapat mengalami masalah pernapasan dengan cairan ekstra di paru-parunya. Ini disebabkan tidak memiliki kesempatan menjalani proses mempersiapkan paru-paru. Selain itu, bayi lewat persalinan normal akan menerima bakteri baik saat melalui jalan lahir. Efek positifnya bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi dan melindungi saluran usus.
BACA JUGA:
4. Manfaat persalinan normal
Bukan agar punya banyak anak seperti yang diharapkan orang tua Atta Halilintar pada Aurel Hermansyah beberapa waktu lalu. Persalinan normal, waktu pemulihannya lebih cepat untuk ibu. Ditambah lagi, risiko komplikasi untuk kelahiran kedua juga lebih sedikit kemungkinannya. Bahkan tingkat keberhasilan menyusui dimiliki lebih tinggi.
5. Persalinan normal setelah operasi caesar
Merencanakan kehamilan sangat dianjurkan oleh BKKBN. Pasalnya, ini menimbang risiko stunting, menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan kesehatan ibu serta janin dalam kandungannya.
Starck menjelaskan tentang persalinan normal setelah operasi caesar. Ada yang khawatir pada kehamilah kedua bekas luka operasi caesar kehamilan pertama akan terbuka. Faktanya, menurut Starck, luka bekas persalinan terbuka adalah risiko yang sangat rendah. Biasanya kurang dari satu persen hal itu bisa terjadi. Starck mendorong sebagian besar wanita untuk mempertimbangkan kelahiran normal setelah operasi caesar.
Baik persalinan normal maupun caesar, tujuan utamanya adalah melahirkan bayi sehat. Alasan medis untuk menjalani proses salah satunya, ialah untuk keamanan ibu dan bayi. Maka yang terbaik adalah menimbang seluruh kondisi, baik ibu maupun janin, sehingga menjalani proses paling tepat.