Bagikan:

JAKARTA - Ingrid Kansil adalah seorang talenta yang sudah berkarier di berbagai hiburan. Mereka yang suka menonton televisi tentunya tidak asing dengan Ingrid yang membintangi puluhan judul sinetron. Lain pula dengan mereka yang senang dengan politik, pastinya melihat Ingrid sebagai salah satu anggota legislatif.

Selepas menjadi anggota DPR-RI, Ingrid semakin banyak mendalami berbagai lingkup pekerjaan di antaranya berwirausaha dan juga berakting. Di tengah kepadatan jadwalnya, Ingrid masih memprioritaskan pemberdayaan perempuan sebagai fokusnya.

“Passion saya di situ saya merasa bisa mengaktualisasikan diri saya yang telah Allah berikan ke dalam sebuah karya. Menurut saya itu sesuatu yang kita harus syukuri jd ketika kita punya talenta terus ada sarananya itu kan sesuatu yg luar biasa,” kata Ingrid Kansil.

Ingrid Kansil (Foto: Koleksi Ingrid Kansil, Di: Raga/VOI)

“Di sisi lain saya masih diberikan sarana untuk meneruskan perjuangan saya di DPR terkait pemberdayaan perempuan. Saya mensyukuri apa yang saya jalani sekarang sesuai dengan visi misi. Saya tetap bisa berkesenian tapi saya melakukan aktivitas yang menjadi concern saya selama ini,” katanya.

IPEMI bermula ketika Ingrid Kansil mengadakan pengajian di rumah. Saat itu dia melihat setiap kali pengajian selesai, para ibu-ibu yang hadir mulai menawarkan barang jualannya. Dia melihat hal ini bisa dikembangkan sebagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan para ibu-ibu tersebut.

“Selama ini saya berkecimpung di politik bukan masyarakt tapi karena saya melihat konsentrasinya pemberdayaan perempuan jadi saya sudah mulai tertarik tapi tetap saya diskusi dgn suami,” cerita Ingrid Kansil.

Akhirnya pada tahun 2015, Ingrid Kansil diangkat sebagai Ketua Umum IPEMI dan mulai mengurus kegiatan organisasi tersebut. Ia merasa bangga karena IPEMI terus berkembang dengan anggota yang tersebar di 17 negara dan 360 kota serta kabupaten di Indonesia.

Ingrid Kansil (Foto: Koleksi Ingrid Kansil, Di: Raga/VOI)

“Geliatnya luar biasa karena perempuan ini sangat potensial ya terutama untuk memajukan sebuah negara ya apalagi membangun perekonomian kan sekarang ini justru yg menggeliatkan kaum ibu kan di level umkm. Menurut saya ada dampak dari pandemi tapi saya lihat mereka masih bisa survive untuk berjualan membantu ekonomi,” tuturnya.

Pemain My Love My Enemy ini tidak menampik bahwa pandemi membawa dampak bagi kegiatannya. Ia juga melihat kegiatan usaha yang dibuat di IPEMI juga mengalami penurunan karena kurangnya edukasi digital khususnya untuk ibu-ibu yang ada di pedesaan.

Ingrid tidak tinggal diam. Ia terus mengadakan pelatihan di tengah pandemi agar para ibu bisa melek digital dan memulai usaha dengan praktis.

“Menurut saya itu pemberdayaan perempuan itu salah satunya adalah terkait dengan bagaimana kita bisa mengambil kejayaan diri kita sendiri sebagai perempuan dan kepercayaan masyarakat,” kata istri Syarief Hasan tersebut.

Ia melihat saat ini banyak perempuan yang kurang percaya diri dalam melakukan apapun. Mereka takut merasa rugi atau mendapat pertentangan dari internal. Untuk hal ini, Ingrid selalu mendorong agar para perempuan bisa memimpin diri sendiri untuk hidup yang lebih baik.

“Yang saya temui ketika berdiskusi dengan teman-teman di tingkat pusat maupun daerah - banyak perempuan yang kurang percaya diri ketika mereka ingin menjalankan sebuah usaha. Perempuan ada rasa was was takut rugi terus pemikiran modalnya darimana jadi salah satu fungsi IPEMI ini harus berperan memunculkan kepercayaan diri perempuan itu sendiri,” katanya.

Legislatif dan Sinetron

Ingrid Kansil (Foto: Koleksi Ingrid Kansil, Di: Raga/VOI)

Ingrid mengakui, pengalamannya sebagai anggota DPR membuka mata akan banyak permasalahan perempuan terutama yang tinggal jauh dari ibu kota. Oleh karena itu, dia tidak menolak jika nantinya ditunjuk untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

“Ada kesempatan lebih dalam permasalahan yang ada di masyarakat makanya saya bisa cerita karena kita ikut pemilihan legislatif maupun eksekutif kan kita harus turun sosialisasi. Saya jalani dengan ikhlas meskipun hasil akhirnya tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan tapi saya menemukan kepuasan berkomunikasi dengan masyarakat,” kata wanita kelahiran 9 November ini.

Begitu juga dengan dunia akting yang sudah ia tekuni sejak tahun 1995. Dia selalu merasakan kangen dengan suasana syuting dan sinetron menjadi wadahnya dalam menampilkan akting.

Ingrid Kansil (Foto: Koleksi Ingrid Kansil, Di: Raga/VOI)

“Syuting enggak bisa ditinggal udah mendarah daging dari dulu dan masih diberi kepercayaan untuk bermain. Ya dunia akting itu seperti yang saya bilang ini salah satu passion jadi ketika sempat stuck tidak bisa berkarya di seni peran karena diamanahkan untuk bekerja di legislatif kurun waktu 5 tahun saya memang harus konsentrasi sebagai anggota DPR,” katanya.

Memenuhi kerinduannya, kini Ingrid Kansil bersiap untuk membintangi musim kedua My Love My Enemy yang akan tayang di tahun ini.

Semua tidak bisa terwujud tanpa dukungan sang suami, Syarief Hasan. Ingrid mengaku ia selalu melibatkan suami dalam penentuan keputusan terutama menyoal akting atau kegiatan organisasi.

“Keluarga itu menurut saya sebuah hal yang sangat penting dari kehidupan yang sangat penting. Seorang perempuan menurut saya bisa dikatakan sukses ketika dia bisa menyeimbangkan kondisi dia berkiprah di luar dengan wilayah domestiknya,” katanya.

Ingrid Kansil (Foto: Koleksi Ingrid Kansil, Di: Raga/VOI)

Ia ingin sang suami dan anaknya tahu apa yang ia lakukan atau tidak dia akan merasa terbebani. Ini juga merupakan bentuk kooperatif dalam rumah tangga yang sudah dijalani Ingrid dan Syarief sejak 1999.

“Karena partner terbaik saya sampai saat ini untuk mendapatkan masukan itu pertama dari suami kedua ibu saya jadi apapun ya di dunia entertainment, organisasi, masuk ke ranah politik itu kita enggak bisa jalan sendiri tapi masukan dari orang lain,” kata Ingrid Kansil.

Ingrid Kansil punya pesan untuk para perempuan untuk selalu berdoa agar mendapat izin dari Allah dan keluarga dalam melakukan kegiatan. Semua itu dilakukan demi ketenangan hidup secara seimbang yang sudah ia rasakan sendiri.

“Perempuan Indonesia semoga terus berusaha menggali potensi yang ada di dalam diri dan mengimplementasikan ke dalam sebuah kegiatan yang positif bagi orang banyak,” tutup Ingrid Kansil.