Studi Ungkap Banyak Orang Alami Kenaikan Berat Badan Saat Pandemi
Menimbang Berat Badan (i yunmai/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Merasa berat badan bertambah dalam beberapa bulan terakhir? Tenang, Anda tidak sendirian. Penelitian yang dilakukan di Inggris kepada 800 orang secara daring membuktikan banyak orang mengalami situasi serupa selama berlangsungnya pandemi COVID-19.

Melansir Metro UK pada Senin, 7 September, ada banyak faktor yang membuat seseorang mengalami kenaikan badan di samping kegiatan makan yang berlangsung berkali-kali.

Dengan adanya pandemi, masyarakat pun diminta beraktivitas di rumah. Di sini, seseorang mulai merasa stres dan lebih mudah cemas.

637 orang dari survei tersebut menyebut mereka merasa sulit menjaga berat badan karena lebih sering makan cemilan, tetapi mengurangi olahraga.

Banyak yang mengaku bahwa kenaikan berat badan ini dipastikan karena mereka sering memakan cemilan saat bosan dan sulit pergi ke luar rumah. Memang, sebagian lainnya menganggap karantina di rumah malah membangun niat mereka dalam memasak.

Tetapi jika membandingkan statistiknya, justru lebih banyak orang yang merasakan stres dan menjadi berubah dari segi fisik dan emosional.

Lockdown memberi efek kepada kita dalam memilih makanan, minuman, dan aktivitas. Banyak dari kita yang memilih cemilan yang tidak sehat,” kata Dr. Sarah Elizabeth Bennett, peneliti senior dari Slimming World.

Tentunya memiliki berat badan berlebih menimbulkan risiko sakit lebih cepat bahkan dari virus corona.

“Mengganti cemilan yang tidak sehat dengan cemilan sehat serta mengurangi makan di tengah malam adalah salah satu cara sederhana untuk sehat,” kata Sarah Berry, profesor di departemen Ilmu Gizi dan Nutrisi di King’s College London.

Selain itu, dukungan moral dari rekan terdekat juga diperlukan kepada seseorang yang mengalami kenaikan berat badan. Menghakimi mereka hanya meningkatkan rasa stres mereka selama situasi sulit dan menimbulkan emosional yang tidak baik.