YOGYAKARTA – Bagi Anda yang tidak terdiagnosa menderita penyakit celiac, tak ada salahnya menjajal menu dari biji gandum yang mengandung gluten. Gluten adalah jenis protein yang terkandung dalam gandum, barley, rye, dan beberapa jenis oat.
Gluten kerap dipakai oleh produsen makanan atau bakery karena sefatnya yang unik. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh sifat gluten yang memberikan elastisitas adonan dan membantu mempertahankan bentuknya saat mengembang. Itu sebabnya kebanyakan roti memiliki bentuk yang sama, mengembang dan menarik.
Gluten gadum terdiri dari dua jenis protein, yaitu glutenin dan gliadin. Antibodi gliadin, diuji oleh laboratorium untuk mendiagnosis penyakit gangguan autoimun yang dikenal dengan celiac. Melansir ulasan profesor psikologi, neurosains, biologi molecular, imunilogi, dan genetika di Ohio Uiversity, Gary L. Wenk, Ph.D., kurang dari 1 persen orang Amerika sensitif terhadap gluten. Banyak dari orang-orang tersebut memiliki penyakit celiac.
Berangkat dari fakta tentang alergi gluten, sebuah penelitian tahun 2017 memperingatkan untuk diet bebas gluten agar lebih sehat. Dilansir Psychology Today, Kamis, 4 Agustus, hanya sedikit bukti kalau memotong gluten akan baik untuk kesehatan jangka panjang, kecuali bagi penderita celiac yang benar-benar harus menghinari gluten.
Saat ini, kurang lebih 1,6 juta orang menjalani diet bebas gluten. Meski terdapat publikasi penelitian yang menunjukkan bahwa banyak orang mengikuti diet bebas gluten tanpa alasan jelas. Gluten dalam penelitian terdahulu juga dikaitkan dengan kenaikan berat badan atau BMI. Faktanya, kenaikan berat massa tubuh tak berkaitan dengan gluten.
Pada dasarnya, literatur ilmiah dan klinis menyimpulkan jika seseorang tidak sensitif terhadap gluten, maka akan mendapatkan manfaat jika mengonsumsinya. Studi pertama, menunjukkan bahwa diet gluten tidak meningkatkan risiko gangguan inflamasi usus pada orang dewasa yang tidak memiliki penyakit celiac.
BACA JUGA:
Studi lain, membuktikan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi gluten jangka panjang tak meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penulis studi juga menunjukkan bahwa menghindari gluten dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena kurang konsumsi biji-bijian bermanfaat. Penting untuk diketahui, biji-bijian utuh yang mengandung gluten pun, secara alami tinggi serat dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker jenis tertentu, dan masalah kesehatan lainnya.