Mengenal Diet <i>Clean Eating</i>, Benarkah Menyehatkan?
Ilustrasi diet clean eating (Unsplash/Towfiqu Barbhuiya)

Bagikan:

JAKARTA – Banyak sekali aturan diet yang bisa dipilih untuk tujuan tertentu, seperti menjaga kesehatan hingga menurunkan berat badan. Dalam dunia kesehatan, ternyata terdapat kontroversi antara satu jenis diet dengan jenis diet yang lain.

Salah satu jenis diet yang dikenal adalah clean eating. Clean eating adalah pola makan dan menu makan yang ‘bersih’ untuk asupan nutrisi harian. Tetapi, tidak hanya bersih dalam artian dibersihkan atau dicuci sebelum diolah dan dikonsumsi.

Diet clean eating dipahami secara lebih mendalam, yaitu dengan menimbang bagaimana bahan makanan ditanam, bagaimana diolah, apa saja kandungannya yang bermanfaat, dan kemudian siap disantap.

Banyak yang mempercayai konsep diet clean ini menjanjikan manfaat seperti penurunan berat badan, kulit bercahaya, dan peningkatan energi. Dilansir Medical News Today, Kamis, 20 Januari, aturan makan bersih melibatkan pemilihan makanan alami yang padat nutrisi dan menghindari makanan olahan.

Pendekatan kata ‘bersih’ juga mengarah pada gaya hidup sehat dan manajemen berat badan secara keseluruhan. Namun ternyata, beberapa pembacaan dari makan ‘bersih’ dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak sehat.

efek buruk diet ketat
Ilustrasi diet clean eating (Unsplash/Alexander Mils)

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients meneliti persepsi makanan bersih. Peneliti melibatkan beberapa sampel, yaitu orang dewasa dan remaja di Amerika Serikat. Sebagian dari mereka yang mengikuti survei menerjemahkan makanan bersih sebagai makanan utuh yang tidak diproses, termasuk makanan mentah, alami, dan tanpa perasa.

Dari 70,8 persen mengidentifikasi makanan bersih sebagai makanan sehat. Tetapi 18 persen diantaranya mengidentifikasi tidak hanya elemen yang bermanfaat tetapi juga berbahaya. Bahaya dari diet clean eating menyebabkan pola makan yang tidak teratur.

Studi lain melaporkan temuan yang mencengangkan. Laporan studi ini diterbitkan jurnal Nutrients dan melibatkan 762 wanita Australia dengan rentang usia 17-55 tahun. Hasil temuannya, pembatasan diet dengan mengikuti saran diet dari situs menunjukkan pola makan yang obsesif.

Namun penelitian lain melaporkan sebaliknya. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Eating Disorder menemukan bahwa makanan bersih dipandang baik oleh mahasiswa yang berbasis di Amerika Serikat. Bahkan diet clean eating dikaitkan dengan tekanan emosional.

Makanan untuk menu clean eating mencakup makanan yang padat nutrisi, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan protein sehat yang baik untuk tubuh. Untuk mengurangi risiko pembatasan diet yang berisiko, diet orang dewasa yang bergizi direkomendasikan dalam 2020-2025 Dietary Guidelines for Americans, antara lain sebagai berikut:

  • Buah-buahan
  • Biji-bijian utuh, setidaknya setengahnya adalah biji-bijian utuh
  • Susu dan keju rendah lemak
  • Makanan berprotein, termasuk daging tanpa lemak, unggas, telur, makanan laut, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, kacang polong, dan lentil
  • Minyak nabati
  • Membatasi gula tambahan, lemak jenuh, natrium, dan minuman beralkohol

Untuk memastikan, diet mana yang cocok untuk kesehatan, seseorang perlu mengevaluasi efeknya selama menjalani diet karena akan bervariasi pada setiap kondisi pediet.