JAKARTA – Berbagai macam diet atau mengatur pola dan menu makan dipercaya bermanfaat menjaga kesehatan. Disamping sehat tubuh, diet juga dilakukan untuk mengontrol berat badan.
Berat badan berlebih atau obesitas, secara medis, menyebabkan risiko terkena penyakit seperti diabetes, jantung, dan kardiovaskular. Diet apa yang paling tepat untuk menurunkan dan mengontrol berat badan?
Dilansir Medical News Today, Rabu, 19 Januari, sebuah studi menunjukkan bahwa makanan kaya flavanol berpotensi secara signifikan dalam meningkatkan kesehatan. Flavanol dikenal dengan flavan-3-ols terdapat dalam kakao, apel, anggur merah, dan beberapa makanan lainnya.
Senyawa flavanols, menurut penelitian yang dilakukan pada tikus, mungkin berpotensi menjadi obat penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular dan obesitas. Flavanol, di penelitian lain juga dibuktikan bersifat antioksidan, antikarsinogenik, kardiopreventif, antimikroba, anti-virus, dan neuroprotektif.
Baru-baru ini, peneliti dari Jepang mulai mengeksplorasi manfaat kandungan flavanol. Jaringan adiposa, atau lemak tubuh, merupakan organ penting dalam menjaga hemostasis energi tubuh. Dalam tubuh terdapat jaringan adiposa putih dan cokelat. Sementara jaringan adiposa putih bertindak sebagai penyimpan energi dan jaringan adiposa cokelat penting dalam menjaga suhu tubuh.
Peneliti, Naomi Osakabe, profesor di Sekolah Pascasarjana Teknik dan Sains di Institut Teknologi Shibaura, Jepang, mengatakan bahwa konsumsi makanan yang kaya flavon 3-ols mengurangi risiko obesitas dan koplikasinya termasuk mencegah penyakit jantung. Namun pada satu kondisi, flavanol tidak maksimal diserap saluran pencernaan.
Para peneliti membangun hipotesis percobaan dari aktivitas sistem saraf simpatik (SNS) yang ternyata memengaruhi peningkatan kadar katekolamin (CA). Katekolamin, fungsinya seperti dopamin, adrenalin, dan noradrenalin yang dilepaskan oleh SNS selama mengalami peristiwa yang membuat stres sehingga memengaruhi repons fight-or-flight.
BACA JUGA:
Penelitian menemukan bahwa dalam satu dosis FL pada kelompok uji menghasilkan peningkatan kadar CA yang signifikan selama 24 jam. Pada percobaan kedua, tim menemukan perubahan jaringan adiposa cokelat berkembang di jaringan adipose putih. Artinya setelah dalam jangka 14 hari memberi asupan flavanol dari kakao pada tikus, lemak yang disimpan tubuh diproses untuk mengatur suhu.
Temuan ini berpotensi positif untuk pengobatan jantung dan menurunkan berat badan. Meskipun Profesor Osakabe menyarankan untuk melakukan penelitian lebih menyeluruh dan dalam waktu panjang untuk melihat efek pengurangan risiko flavan-3-ols pada penyakit kardiovaskular.