Bagikan:

JAKARTA - Maura Magnalia, Rabu, 26 Januari di Sandiego Hills, Karawang. Pelayat putri pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono itu dari rumah sampai ke tempat pemakaman seolah tanpa henti. Dari artis hingga politisi hadir mengucapkan bela sungkawa pada Nurul Arifin dan keluarga.

Para tokoh yang hadir termasuk aktor sekaligus politisi Rano Karno, aktris senior Widyawati, influencer Fathia Izzati, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, hingga Mantan Menteri Pertahanan Agung Gumelar.

"Banyak macam undangan pelayat yang dari kemarin hingga hari ini datang, saya ucapkan terima kasih banyak atas nama keluarga saya Mayong, istri saya Nurul dan satu-satunya anak yang tersisa, Melkior Mirari Manusaktri," ujar Mayong Suryo Laksono.

Nurul juga mengucapkan terima kasih kepada semua pelayat yang mendoakan putrinya. "Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua kolega yang membantu keperluan pemakaman putri kami," ujar Nurul Arifin.

Saat ini Nurul Arifin lebih dikenal sebagai seorang politikus partai Golkar. Jauh sebelum menjadi politikus, Nurul dikenal sebagai pemain film papan atas pada era 90-an. Sebagai pendamping Warkop DKI, Nurul dikenal karena kecantikan dan kepiwaian berakting menggoda Dono, Kasino, dan Indro.

Langkah Nurul di dunia film diawali oleh film Hati yang Perawan pada tahun 1984. Film arahan sutradara Chaerul Umam membuatnya terpacu untuk terus berakting, salah satu karya fenomenalnya adalah film Naga Bonar. Bersama dengan Deddy Mizwar. Tahun 1989, Nurul dinobatkan menjadi artis terlaris.

Tahun 1987, Nurul menjadi salah satu gadis Warkop dalam film Mana Bisa Tahan. Setelah itu, Nurul nyaris selalu menjadi langganan film Warkop. Seperti yang kita tahu, gadis Warkop tampil tak sekedar menjadi pelengkap film.

Warkop selalu memiliki kekuatan komedi, namun kehadiran gadis Warkop DKI seperti Nurul memberi warna lain. Penampilan seksi tak bisa dipungkiri menjadi magnet bagi penonton pria. Apalagi adegan pantai atau kolam renang tidak pernah absen sama sekali. Karena itu Nurul dalam film-film Warkop DKI mendapat tempat tersendiri.

Sebelum benar-benar sibuk di dunia politik, Nurul konsisten berkarya di layar lebar. Terakhir, Nurul Arifin membintangi film Bahwa Cinta itu Ada pada tahun 2010. Tentu wanita kelahilan 18 Juli 1966 ini tak lagi menjadi bintang utama di film remaja garapan Sujiwo Tejo.

Film telah mengantarkan Nurul Arifin menjadi publik figur yang dikenal oleh masyarakat. Keterlibatanya sebagai aktivis sosial, terus bergulir hingga dia menjadi wakil rakyat.