Bagikan:

JAKARTA - Putri dari pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono, Maura Magnalia akan dimakamkan pada Rabu, 26 Januari di San Diego Memorial Hills, Karawang.

Nurul Arifin sangat terbuka ketika membicarakan tentang sang anak. Menurutnya, Maura adalah sosok yang eksentrik dan sangat berani. Berikut adalah tiga fakta tentang Maura sesuai penuturan Nurul Arifin:

Eksentrik

Nurul dan Mayong menjelaskan, putri sulung mereka adalah pribadi yang eksentrik. Ia pun mengekspresikan diri lewat tato dan tindik yang dikenakan.

Maura juga memiliki impian untuk menjadi dosen dan menerbitkan sebuah buku. Akan tetapi proses itu sempat terhenti lantaran Maura belum menemukan penerbit.

Sempat Depresi

Maura juga diceritakan sebagai seseorang yang mengalami terbeban karena adanya pandemi COVID-19. Di tengah situasi tersebut, dia sedang merampungkan proses wisuda setelah berkuliah di Sydney University.

Selain itu, Maura sedang mencari pekerjaan tetap. Nurul menyebut Maura mendapat tawaran untuk sebuah pekerjaan di Bali.

Anak Politisi

Pribadinya yang berani membuat Maura sangat terbuka ketika menyebut dia merasa keberatan sebagai anak politisi.

“Ada banyak batasan, karena itu Maura bilang, menjadi anak politisi itu enggak gampang. Karena itu, dia minta saya untuk tidak melarangnya bikin tato. Dia bilang, ‘Tubuh saya adalah kekuasaan saya’,” kata Nurul Arifin.

Maura Magnalia meninggal di usia 27 tahun pada Selasa, 25 Januari karena henti jantung yang dialaminya.  Rencananya prosesi Misa Penutupan Peti akan dilakukan pada 9.30 WIB.