JAKARTA - Misa requiem atau tutup peti dilakukan untuk Maura Magnalia di kediaman Nurul Arifin dan Mayong Surya Laksomo di kawasan Depok, Jawa Barat, hari ini Rabu, 26 Januari. Pemakaman Maura akan dilakukan secara katolik. Meskipun beda agama, Nurul Arifin tetap setia mengikuti proses tersebut.
Tangis Nurul Arifin pecah saat mengelus serta mencium putri tercintanya untuk terakhir kalinya. Mayong berusaha menguatkan istrinya dengan memeluk dan menyudahi ciuman terakhir untuk Maura.
Sebelum peti ditutup, dengan pujian-pujian untuk mengantar Maura, Nurul terus mengelus wajah putri satu-satunya tersebut. Dia duduk di samping peti dengan setia.
Maura meninggal dunia pukul 5 pagi hari ini, Selasa, 25 Januari. Putri Nurul Arifin itu akan dimakamkan di Pemakaman San Diego Hill, Kawarang, Jawa Barat. Setelah upacara Tutup Peti, Maura akan diberangkatkan ke pemakaman di Karawang, Jawa Barat tersebut.
BACA JUGA:
Kesedihan tak bisa dibendung dari raut wajah Nurul Arifin. Semasa hidup, Nurul mengaku memberikan ekspektasi tinggi bagi putrinya.
"Kepada semua orang tua saya berpesan supaya lebih dekat dengan anak. Jangan emosional menghadapi anak saat sekolah lewat laptop dan handphone. Karena saya merasakan, kalau terlalu keras dengan anak, hasilnya adalah anak jadi pemberontak. Jadi kalau bisa berikan cinta sebanyak-banyaknya," pesan Nurul Arifin pada Selasa, 25 Januari.