JAKARTA - Wanita disebut lebih kuat menghadapi infeksi virus corona. Melalui jurnal Nature yang dirilis pada Rabu, 26 Agustus, penelitian itu membuktikan lelaki lebih rentan mendapat virus corona sebanyak 60 persen.
Itu menjadi penyebab mengapa pria lebih mudah mengalami sakit parah setelah mendapat COVID-19.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel darah dan air liur dari 98 subyek dan pasien COVID-19 yang saat ini sedang menjalani perawatan di Yale New Haven Hospital, Amerika Serikat.
Dilansir dari Aljazeera pada 27 Agustus, pria dan wanita memberi respons berbeda terhadap COVID-19 ketika virus tersebut masuk ke dalam tubuh. Wanita memberi respons imun kuat dengan limposit T, sel darah putih yang dapat mendeteksi virus dan menghilangkannya.
BACA JUGA:
Sedangkan pria, mereka kesulitan menerima sel T. Sehingga semakin mereka tua, maka semakin lemah cara mereka merespons virus.
Di sisi lain, pria juga memproduksi sitokin yang merupakan protein inflamasi yang membentuk pertahanan imun dalam tubuh secara natural. Namun, memiliki sitokin secara berlebihan juga dapat membentuk kasus baru.
Pria yang memiliki konsentrasi tinggi cenderung berpotensi mengalami penyakit yang parah tetapi wanita yang memiliki sitokin tinggi dapat meningkatkan dampak yang lebih buruk.
Maka dari itu, penanganan berbeda perlu dilakukan untuk pria dan wanita. Jika pria berfokus dengan penanganan sel T, wanita harus menjalani perawatan sitokin agar dapat dikontrol dengan baik.
Namun mereka menganggap penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut lagi. Karena sampel hanya dilakukan pada 98 pasien saja, mereka mengharapkan dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi.