Studi: Penggemar Film Horor Mampu Hadapi Pandemi COVID-19
Midsommar (A24)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan Aarhus University di Denmark menyatakan penggemar film horor memiliki keuntungan karena menyukai film dengan genre ini.

Research Program for Media, Communication, and Society serta the School of Communication and Culture mengatakan orang yang menyukai film menyeramkan dapat menghadapi pandemi COVID-19.

Melansir The Independent pada Rabu, 23 September, mereka menyebutkan orang yang menonton film horor tidak mencari hiburan tetapi mendapat kesempatan untuk belajar.

“Fiksi memberikan audiens untuk mengeksplorasi dunia imajinasi dengan sedikit biaya,” tulis laporan tersebut.

“Melalui fiksi, orang-orang bisa belajar cara pergi dari predator berbahaya, bernavigasi menghadapi situasi sosial, serta melatih cara berpikir dan keahlian emosional,” lanjutnya.

Survei yang dilakukan kepada 310 peserta ini menghasilkan konklusi bahwa orang yang menyukai film horor tidak mengalami gangguan psikologis selama beberapa bulan belakang ketika adanya pandemi COVID-19.

“Film horor banyak berkorelasi dengan tekanan psikologis sehingga penonton film horor fiksi membiarkan audiensnya menghadapi emosional negatif dalam cara yang aman.”

Sederhananya saja, film ini membuat penonton menghadapi ketakutan dan hal-hal yang terjadi dalam film dengan cara yang rasional atau sering disebut coping mechanisms. Dalam film horor, biasanya ceritanya dibuat bercabang. Adapun karakter utamanya terlihat selalu menghadapi jalan buntu.

“Kemampuan emosional adalah sesuatu yang dapat di improvisasi dan membantu orang menghadapi pandemi, sehingga hal yang baik adalah menonton film yang menurut Anda menyeramkan,” tutup laporan tersebut.