JAKARTA - Film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan pernah populer saat tayang di bioskop 17 tahun lalu. Film ini mengisahkan pertemanan tiga remaja putri dan problematika yang dihadapi. Hari ini, cerita Virgin akan dibangkitkan dalam sempalan Virgin The Series yang tayang di Disney+ Hotstar mulai 14 Januari 2022.
Serial ini bercerita tentang seorang gadis populer di sekolah meninggal secara misterius sesaat setelah pesta ulang tahunnya yang ke-17. Seorang siswi bernama Talita (diperankan oleh Adhisty Zara) menggunakan kesempatan ini untuk membuat sebuah film dokumenter yang dapat membantunya memperoleh beasiswa yang ia inginkan.
Bekerja sama dengan teman-temannya, penyelidikan Talita justru mengungkap sebuah fakta yang tak terduga, yang menjerumuskan mereka ke sebuah dunia yang mengerikan, di mana para predator mencari gadis muda untuk dijadikan korban.
Serial 10 episode yang disutradarai Monty Tiwa akan mengangkat cerita tentang keresahan remaja yang lekat dengan keseharian generasi muda saat ini, seperti diungkapkan Adhisty Zara yang berperan sebagai Talita.
"Ini tentang keresahan remaja di era digital," kata Zara dikutip dari ANTARA, Jumat, 14 Januari.
Film original yang dibintangi Laudya Cynthia Bella, Ardina Rasti dan Anggia Yulia Angely merupakan film terlaris pada masanya yang mendapat delapan nominasi di Festival Film Indonesia 2005.
Kali ini, remaja yang telah hidup di era digital diperankan oleh Zara sebagai Talita yang pintar, ambisius dan berasal dari keluarga bermasalah, Shaloom Razade memainkan Bee yang penuh empati dan menjadi sosok "ibu" dalam kelompoknya, Arla Ailani berperan sebagai Keke yang jadi gadis populer di sekolah, tapi sebetulnya merupakan korban pelecehan di rumahnya.
Serial itu turut dibintangi Lutesha, Laura Theux, Alzi Makers sebagai Hiro, Panji Zoni sebagai Faris dan Winky Wiryawan sebagai Lukman Senjaya, Nova Eliza, Asty Ananta, Rizky Hanggono, dan Della Dartyan.
Para pemeran berbagai cerita mengenai momen berkesan dalam proses pengambilan gambar serial ini. Sama seperti pengambilan gambar serial atau film layar lebar yang terjadi setelah wabah virus corona melanda dunia, mereka juga harus beradaptasi dengan protokol kesehatan hingga perubahan lokasi karena pembatasan kegiatan.
"Untung semuanya kompak," kata Panji, mengenang proses pengambilan gambar yang lebih menantang dari segi teknis.
BACA JUGA:
Sementara Alzi menuturkan lokasi syuting serasa tempat bermain yang menyenangkan dan dia betul-betul menikmati semua momen, termasuk pengalaman untuk mengeksplorasi karakternya.
"Ceritanya juga seru, thriller ditambah dengan drama," ujar Alzi.
Bagi Winky, kebebasan yang diberikan sutradara Monty Tiwa adalah pengalaman tak terlupakan. Monty memberikan ruang yang luas, seperti teater, untuk Winky mengeksplorasi karakter Lukman.
"Kita atur blocking sendiri, nanti DOP (director of photography) mengikuti," ujar Winky, menambahkan produksi serial ini merupakan pengalaman menarik.
Sutradara juga memberikan keleluasaan yang sama untuk para pemain muda yang dibebaskan untuk membangun karakter mereka masing-masing. Tapi Monty punya "tugas" lain untuk tiga aktris muda yang memerankan para remaja di serial ini.
Menurut Shaloom, putri dari aktris Wulan Guritno, Monty Tiwa memberikan mereka pekerjaan rumah untuk menghabiskan waktu bersama demi menjalin keakraban. "Disuruh jalan bareng sama Pak Monty," katanya.