Bagikan:

JAKARTA – Ego merupakan salah satu cara untuk justifikasi diri, misalnya untuk mendapatkan pengakuan bahwa Anda melakukan hal yang benar atau diterima khususnya oleh pasangan. Tetapi dalam hubungan asmara, ego yang terlalu tinggi bisa membuat hubungan jadi tidak sehat.

Seseorang mungkin akan merasa sangat tertekan jika memiliki pasangan dengan ego yang sangat besar. Nah, biar hubungan tetap sehat dan bahagia dalam hubungan maka diperlukan sedikit menurunkan sedikit ego. Mengapa? Berikut alasan-alasan untuk memotivasi Anda atau pasangan menjaga ego supaya tidak saling melukai satu sama lain.

1. Perlu saling menjaga harga diri

Menurunkan bukan berarti menghilangkan habis, tetapi mengontrol ekspresi ego diperlukan. Setiap orang perlu menjaga harga dirinya secara sehat. Ini merupakan elemen untuk menciptakan hubungan sehat pula. Namun ketika ego penuh dan mementingkan diri sendiri, pasangan Anda tentu akan merasa jengkel.

Artinya, selain menjaga harga diri sendiri, seseorang juga perlu menjaga harga diri pasangannya. Tindakan ini bisa dilakukan secara timbal balik dan tidak berat sebelah.

2. Menurunkan ego bisa membantu membangun komunikasi secara efektif

Dalam hubungan, komunikasi adalah bagian penting. Apabila komunikasi berjalan satu arah karena ketinggian ego, maka kenyamanan dalam berpasangan akan menurun. Tak ada salahnya, Anda atau pasangan menurunkan ego untuk membangun komunikasi lebih efektif.

Sederhananya, bisa dengan memberikan perhatian setiap pulang kerja atau berhenti menghakimi pasangan tanpa mendengarkan fakta berdasarkan sudut pandangnya.

ego tinggi dalam hubungan
Ilustrasi dampak egois dalam hubungan (Unsplash/Ryan Holloway)

3. Biar enggak diliputi rasa cemburu

Karena ego, seseorang bisa jadi tertutup atau tidak bercerita secara jujur pada pasangannya. Oleh sebab itu, ego juga bisa memicu pasangan jadi cemburuan. Jika hubungan asmara Anda sering dipayungi kecemburuan, cobalah identifikasi ego masing-masing.

Kecemburuan yang tak berdasar bermula dari komunikasi yang tidak intens. Kadang disertai sinisme sehingga terjebak pada hal-hal yang kurang penting selain membangun kepercayaan. Maka, alasan untuk menurunkan ego ialah untuk meredakan cemburu dan halau kewaspadaan negatif dengan lebih terbuka serta jujur pada pasangan.

4. Hubungan jadi lebih kooperatif alih-alih kompetitif

Ego terluka, dilansir Marriage, Kamis, 13 Januari, membuat hidup jadi terus waspada dan kerap menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak cukup baik. Dalam kondisi tersebut seola-olah ada persaingan yang tak terucap antara Anda dan pasangan.

Alih-alih membangun hubungan yang kooperatif, ego terlalu tinggi membuat relasi jadi sebuah kompetisi tentang siapa yang paling baik dan benar.

5. Dalam hubungan asmara butuh saling mengakui

Ego yang sangat besar dalam hubungan ditandai ketidakmampuan mengakui kesalahan dan meminta maaf. Bahkan ketika yang dilakukan memang salah dan butuh diperbaiki. Ketika hubungan jadi tidak sehat, mengakui bahwa Anda salah, misalnya, paling dibutuhkan.

6. Untuk memperjelas bahasa cinta

Setiap pasangan memiliki cara masing-masing untuk mengungkapkan cinta. Misalnya dengan memberikan perhatian atau mengucapkan kata cinta sesekali. Tetapi hubungan dengan ego tinggi, sulit untuk mengenali bahasa cinta karena lebih sering perfeksionis.

Dalam kondisi tersebut, Anda dan pasangan perlu menurunkan standar kesempurnaan dengan menurunkan ego masing-masing. Kemudian temukan bahasa cinta dengan cara yang paling sederhana, misalnya mengirim pesan “sedang apa?”.

7. Membikin lebih sehat mental

Tentu tidak menyenangkan ketika selalu curiga, cemburu, dan tak pernah merasa cukup. Maka turunkan sedikit ego dan terima pasangan apa adanya. Pahamilah bahwa Anda berdua akan lebih bahagia jika bersikap kooperatif dan saling mendukung meraih puncak karir alih-alih berkompetisi yang tidak menyehatkan mental.