Bagikan:

JAKARTA – Etiket batuk dan bersin, bukan hanya berkaitan dengan kesopanan namun juga menjaga kesehatan. Kuman dan bakteri penyebab infeksi dapat tersebar dengan mudah di antara anak-anak. Persebarannya dengan mudah ketika batuk atau bersin, setelah itu bersentuhan dengan anak lain.

Itu mengapa orang tua perlu mengajarkan etiket batuk dan bersin. Awalnya mungkin butuh dibiasakan, karena kebiasaan ini baru bagi anak-anak. Apalagi ketika pandemi, virus bisa dihindari persebarannya dengan hal sederhana, yaitu dengan menutup kemungkinan droplet bersin dan batuk tersebar. Caranya, berikut langkah-langkahnya.

1. Tunjukkan dengan jelas

Dilansir laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Kamis, 6 Januari, droplet nuclei atau percik renik mengandung virus atau bakteri jika dikeluarkan oleh anak atau orang dewasa yang sedang sakit infeksi respiratori. Penyakit infeksi saluran respiratori seperti selesma, sinusitis, pneumonia.

Langkah pertama, tunjukkan cara bersin dan batuk dengan jelas. Tutupi mulut hingga hidung dengan lengan, baju bagian lengan, atau tisu jika memungkinkan. Tunjukkan cara tersebut dengan jelas.

Mengapa menutup dengan lengan, karena jika dengan tangan harus langsung mencuci tangan agar saat memegang barang disekitarnya tidak menempel. Artinya akan lebih efektif menutup dengan lengan bagian dalam siku.

2. Jelaskan bagaimana kuman bisa berpindah

Kebiasaan baru paling mudah diajarkan jika diikuti sedikit pengetahuan. Ini diperlukan sebab membantu anak-anak memahami bahwa kuman-kuman berukuran sangat kecil dan dengan mudah berpindah, menginfeksi, dan menyebabkan penyakit.

Ajarkan pula, dengan menutup mulut dan hidung ketika bersin serta batuk bisa membantu kuman tidak menyebar terlalu jauh dan menginfeksi orang lain.

Anda bisa juga mengajarkan dengan peragaan, misalnya menggunakan tepung. Letakkan tepung di telapak tangan kemudian pura-pura batuk. Tepung merupakan simbol dari kuman yang menyebar ketika mendapat dorongan terlempar saat batuk.

3. Beri apresiasi ketika anak melakukan dengan benar

Saat Anda melihat buah hati melakukan dengan benar, beri apresiasi. Pastikan memberikan pujian ketika mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Ini akan mendorong mereka terus melakukannya sampai menjadi kebiasaan bagi mereka.

Jika sebaliknya, anak tidak menutupi ketika batuk dan bersin, jangan marahi mereka. Ingatkan dengan lembut agar mereka melakukannya lain kali.

4. Bimbing dengan contoh

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Ia bisa meniru contoh yang baik dari orang tuanya. Artinya, Anda juga perlu melakukannya supaya buah hati mengikuti yang Anda lakukan.

5. Jadikan itu sebuah aturan permainan

Bermain adalah cara belajar bagi anak-anak. Agar cara mengajari lebih asik dan dipahami serta dipraktikkan oleh anak-anak, buatlah etiket ini sebagai sebuah aturan permainan. Misalnya dengan memberi gambar lucu di siku ketika anak melakukan etiket batuk dan bersin. Bisa juga mengubahnya menjadi sebuah lagu yang ceria supaya ia mengingatnya dengan lebih mudah.

Semoga saran cara ini bermanfaat ya. Selain itu, jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan supaya terhindar dari paparan penularan virus, bakteri, dan kuman.