Bagikan:

JAKARTA - Industri perfilman Indonesia terimbas pandemi COVID-19. Meskipun sekarang bioskop sudah kembali dibuka, ternyata kepercayaan masyarakat untuk menonton di layar lebar masih rendah.

Padahal kabarnya, bioskop adalah tempat dengan risiko infeksi COVID-19 paling rendah. Hal ini disampaikan menurut Fraunhofer Institute for Building Physics (Fraunhofer IBP) di Jerman.

Sebuah proyek bernama ‘CineCov’ dilakukan untuk menguji partikel aerosol di bioskop yang melalui pengawasan tepat.

“Udara panas yang diembuskan oleh penonton naik ke atas. Terutama yang disebut ventilasi perpindahan khas untuk bioskop memanfaatkan efek ini. Ini memiliki keuntungan yang menentukan bahwa aerosol dan virus yang dikandungnya dapat dihilangkan secara efektif,” \ kata Profesor Dr. Gunnar Grün, manajer proyek CineCov melansir SelluloidJunkie.

“Bagi kami, sulit untuk memahami mengapa bioskop tunduk pada peraturan akses yang jauh lebih ketat daripada restoran. Analisis ilmiah saat ini membuktikan bahwa bioskop dapat dioperasikan dengan aman untuk orang-orang dengan risiko infeksi yang rendah,” kata Dr. Thomas Negele sebagai mantan presiden SPIO.

Mereka juga mencari tahu berapa banyak aerosol yang dapat terdeteksi di lingkungan dengan menggunakan virus model bukan SARS-CoV-2. Insiden terkait COVID-19 hanya terjadi sebanyak 0,01 persen di lingkup kegiatan budaya.

Bioskop menjadi tempat dengan risiko COVID-19 terendah jika dibandingkan dengan pub, restoran, sekolah, gereja, atau tempat umum lainnya.