Studi Baru Ungkap Ancaman COVID-19 untuk Anak
Ilustrasi foto (Aditya Romansa/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Anggapan tentang penyebaran COVID-19 lebih membahayakan orang tua daripada anak-anak nampaknya harus segera dibuang jauh. Pasalnya, penelitian terbaru mengungkapkan layanan dokter anak di Amerika Serikat (AS) bisa dipenuhi ribuan bayi dan anak kecil yang terinfeksi COVID-19. Risiko infeksi virus bagi anak-anak, khususnya bayi, nyatanya cukup serius.

Memang benar apabila anak-anak punya risiko kematian lebih rendah akibat COVID-19 dibandingkan orang tua. Namun, menurut studi terbaru yang dikutip SCMP, mengungkapkan anak-anak bayi berisiko terkena infeksi parah. Sementara estimasi banyaknya populasi anak-anak bayi di AS dikhawatirkan akan mengancam kapasitas sumber daya fasilitas kesehatan untuk anak-anak. 

Penelitian yang dipimpin oleh Elizabeth Pathak, seorang ilmuwan kesehatan masyarakat sekaligus Ketua Women Institute for Independent Social Inquiry memperingatkan agar jangan dulu merasa berpuas diri tentang rendahnya ancaman dampak COVID-19 pada anak-anak. Sebaliknya masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

Studi ini mengungkapkan, satu dari dua ratus anak di AS kemungkinan akan terinfeksi virus. Dari angka itu, sekitar 991 anak diperkirakan akan terinfeksi cukup parah dan memerlukan rawat inap. Sedangkan dalam skenario paling ekstrem, diperkirakan tiga dari lima anak-anak AS akan terinfeksi, dengan total 118.887 anak terancam sakit parah.

"Kasus keparahan dan kematian jauh lebih rendah untuk anak-anak daripada orang tua, dan fakta ini telah menciptakan rasa puas diri bahwa COVID-19 bukan masalah utama bagi kesehatan anak-anak," menurut penelitian yang diterbitkan pekan lalu di Journal of Public Health Management and Practice.

Selain ancaman terinfeksi penyakit cukup parah, tantangan lain yang siap menghadang adalah terkait kapasitas fasilitas kesehatan khusus anak. "Karena ada 74 juta anak-anak yang berusia 0 sampai 17 tahun di AS, jumlah kasus yang diproyeksikan dapat menekan jumlah sumber daya rumah sakit khusus anak," tertulis dalam jurnal.

BACA JUGA:


Sementara itu, mengutip studi dari China, anak yang paling berisiko mengidap penyakit dengan parah atau kritis adalah bayi umur di bawah satu tahun, yakni sebesar 10,6 persen, diikuti anak-anak berusia antara satu sampai lima tahun sebesar 7,3 persen. Sementara, 4,2 persen mengancam anak berusia enam sampai 15 tahun.

Di Amerika sendiri, Patahak dan tim telah mengestimasi bahwa 176.190 anak-anak telah terinfeksi COVID-19 berdasarkan data jumlah anak-anak yang dirawat di unit perawatan intensif anak di 19 negara bagian pada 6 April.

Oleh karena itu, Para peneliti merekomendasikan perencanaan sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi kasus infeksi pada anak yang parah dan pemahaman yang lebih besar untuk orang tua tentang praktik pencegahan infeksi, serta rencana untuk deteksi dini, pengobatan, dan isolasi anak-anak yang terinfeksi virus.