Bagikan:

JAKARTA - Sejak 19 Maret lalu, Pengadilan Negeri (PN) Tondano mengabulkan permohonan pergantian nama Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang menjadi Aprilio Perkasa Manganang. 28 tahun menjadi pria dalam tubuh wanita karena kelainan hipospadia tentu bukanlah hal yang mudah.

Hipospadia adalah kelainan kongenital yang mana muara uretra yang terletak lebih dekat dengan tubuh dibandingkan lokasi seharusnya. Mengutip dari Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, kelainan ini terjadi sejak masa embrio dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor yang memengaruhi hipospadia adalah paparan estrogen atau zat anti-androgen pada masa kehamilan. Hal inilah yang lantas membuat orang tuanya yakin, Aprilia adalah wanita.

"Saluran kencing jauh dari penis. Bukan (kelamin ganda). Dia (alat kelamin) itu pertumbuhannya lambat. Gue ngerasa itu dari SD dan anggap itu hal normal. Pas SMA gue beda. Vagina nggak ada. Yang bilang gue cewek ya bidan yang bantuin gue lahiran," kata Aprilio dikutip dari Kanal YouTube Deddy Corbuzier dikutip Kamis, 9 Desember.

Seolah menerima takdirnya, Aprilio mencoba berperilaku sebagai wanita. Meskipun tak tak memiliki payudara pada umumnya, ia sampai menggunakan tissue untuk menyumpal BH yang dikenakannya.

"Jadi kalau tanding pakai BH kan. Karena nggak punya payudara, jadi diisi tissue. Nah pas smash pernah BH naik ke atas. Aku nggak enak banget dan malu akhirnya minta time out. Saat tim berkumpul aku tarik BH ke bawah," ujarnya sambil menahan geli.

Bukan cuma soal payudara, Aprilio juga berbohong soal haid. "Gue sebagai wanita gue merasa wanita. Tapi kok gue ngerasa berbeda ya, nggak ada payudara, setiap bulan menstruasi gue kan nggak ada. Kalau liga suka ditanya, lagi haid apa nggak? Gue kalau ditanya ya gue menutupi kadang ada kadang nggak. Kalau perbandingan antara haid berapa lama? Gue bilang 2 minggu terus sisanya pendarahan," ungkap Aprilio Perkasa.