Bagikan:

JAKARTA - Jangan pernah remehkan tidur kita. Kualitas tidur kita dapat memengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain. Menurut ahli saraf, W. Christopher Winter, tubuh mencoba menjaga inti agar tetap hangat dan memasuki mode bertahan hidup.

Dilansir dari TIME, 4 Agustus, waktu tidur yang berkualitas membuat kita memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari. Jika kita tidak beristirahat dengan baik, kemampuan otak untuk memproses semakin berkurang.

Tidak hanya itu, berkomunikasi dengan teman atau rekan juga rentan terpengaruhi karena kurangnya kualitas tidur. “Semua yang diperlukan untuk membuat hubungan berhasil bisa hancur karena kurang tidur,” kata Winter.

Mungkin Anda pernah melihat anak bayi yang kekurangan jam tidur dan mereka menjadi lebih jengkel, hal itu juga dirasakan oleh orang dewasa.

Seseorang yang mudah emosional juga bisa diakibatkan karena kurang tidur. Sebuah penelitian di tahun 2013 bahkan mengungkapkan kebiasaan tidur yang buruk mengakibatkan beberapa gejala depresi dan stres.

“Orang-orang jadi mudah merasa sedih, depresi, dan gelisah jika mereka tidak tidur dengan nyenyak.” Tidak berhenti dari situ, kurang tidur bisa menyebabkan diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Kalau kita merasakan hal-hal seperti mudah cemas, emosional, kita bisa memikirkan waktu tidur kita beberapa waktu ke belakang. Jika waktu tidur kita kurang dari 8 jam, kemungkinan besar itu adalah alasan yang memengaruhi emosi kita.

Begitu juga ketika kita hendak berkomunikasi dengan seseorang, Winter menyarankan kita bisa beristirahat dengan baik untuk menghindari respons negatif dan perubahan emosional dalam sekejap.

Jika kita memiliki istirahat yang cukup, kita akan menjadi pribadi yang lebih sabar dan bisa mendengarkan lawan bicara dengan baik sehingga hubungan menjadi sehat.