Paus Mati Kembali Ditemukan di Raja Ampat, Aktivis Minta Bangkainya Tak Lagi Dibiarkan Begitu Saja

PAPUA - Paus berukuran besar ditemukan terdampar di perairan Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Bangkai mamalia laut itu sudah dalam kondisi mati.

Paus tersebut ditemukan oleh nelayan dan anggota tim penjaga laut kawasan konservasi Misool Utara binaan organisasi pecinta alam bernama Yayasan Nazaret Papua.

Direktur Yayasan Nazaret Papua Tri Kurnia Goram mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab kematian paus itu.

Menurutnya, sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh tim penjaga laut, bangkai paus tersebut terdampar pada 25 Oktober 2022. Hingga saat ini pun, bangkai paus itu belum ditangani masyarakat karena terlalu besar.

Bangkai paus tersebut masih berada pada lokasi di antara Tanjung Fedoom dan Teluk Motlol Misool Utara Kabupaten Raja Ampat.

"Tadi setelah menerima laporan dari tim penjaga laut saya langsung melaporkan kepada Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan di kota Sorong," ujar aktivis pelestarian alam itu, dikutip dari Antara.

Tri Kurnia mengatakan, pihaknya telah melaporkan temuan ini kepada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan Raja Ampat untuk ditangani.

Lantaran menurutnya, bukan kali ini saja paus mati terdampar di wilayah Misool Utara. Sepanjang tahun 2022 sudah dua kali kejadian serupa. Sebelumnya sekitar bulan Mei 2022, satu paus juga mati terdampar di wilayah Misool Utara.

Penanganan bangkai sebelumnya adalah dibiarkan terurai oleh bakteri di alam terbuka. Bahkan sampai saat ini tulang bangkai paus tersebut masih ada.