JAKARTA - Barcelona berubah pikiran lagi. Setelah berhasil merayu pelatih Xavi Hernadez untuk batal mengundurkan diri, kini Barca disebut-sebut bakal memecatnya.

Xavi membuat gerah petinggi klub usai membawa Barca menang 2-0 atas Almeria di pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Power Horse, Jumat, 17 Mei 2024 dini hari WIB. Kemenangan yang mengukuhkan Barca di peringkat dua dengan mengantungi poin 79.

Xavi sesungguhnya hanya memberi penjelasan apa adanya terkait kondisi ekonomi klub menjelang laga melawan Almeria.

Menurut dia kondisi klub suda tidak sama dengan 25 tahun lampau. Saat itu, pelatih dengan gampang menunjuk pemain untuk dibeli. Dan klub akan memenuhi permintaan pelatih.

"Fans harus memahami bahwa situasinya sudah sulit untuk bersaing dengan ekonomi. Kami tidak seperti 25 tahun lalu saat pelatih datang dan berkata, 'Saya ingin [pemain] yang itu. Lalu yang ini. Kalau sekarang sudah tidak bisa seperti itu lagi," ujar Xavi.

Xavi secara tidak langsung membandingkan Barca dengan rival klasik, Real Madrid, yang tak pernah kekurangan duit. Setelah memboyong striker muda Brasil Endrick, Madrid mendatangkan Kylian Mbappe.

Meski belum ada pengumuman resmi, namun Mbappe bakal ke Madrid setelah meninggalkan Paris Saint-Germain. Tak berhenti di situ, Los Merengues sudah membidik striker Manchester City Erling Haaland.

"Saya pun mengerti dan harus bisa menyesuaikan diri. Ini bukan berarti kami tak mampu bersaing. Hanya saja, kami butuh waktu dan stabilitas tim. Ini memungkinkan kami untuk bersaing. Situasi seperti itu pun memberi hasil yang tidak jauh berbeda," kata dia lagi.

"Musim lalu, kami meraih sukses meski tidak bermain seperti yang kami inginkan. Musim ini, kami sesungguhnya bermain lebih baik tetapi kami memetik hasil buruk," ucapnya.

Xavi memang sempat memberi klarifikasi dari apa yang disampaikannya. Menurut dia meski ekonomi klub tidak dalam kondisi terbaik tetapi tim tetap fight berburu trofi meski akhirnya gagal

"Saya mengatakan apa yang saya pikirkan. Situasi Ekonomi memang tidak bagus. Tetapi kami berusaha keras memperbaikinya. Kami pun fight untuk meraih gelar juara. Jadi semua memang tak berubah," kata dia.

Hanya pernyataan Xavi sudah terlanjur membuat petinggi klub meradang. Mereka tersinggung karena Xavi secara terang-terangan membeberkan kondisi kesulitan finansial klub.

Dari pengakuan jurnalis Helena Condi Edo yang dekat dengan klub disebutkan bila Presiden Barca Joan Laporta terlihat tak suka dengan pernyataan Xavi.

Begitu pula jajaran direksi disebut-sebut marah kepada pelatih berusia 44 ini. Buntutnya mereka mendesak kepada Laporta agar tak menjadikan Xavi sebagai pelatih Barca di musm 2024/2025.

Sebelumnya Laporta sudah berusaha meminta Xavi untuk batal mundur dan tetap menangani Barca. Meski sempat menolak, Xavi akhirnya menerima permintaan itu. Dirinya pun bersedia bertahan di Barca.

Namun kini yang terjadi justru kebalikannya. Petinggi klub meminta sang pelatih diberhentikan. Hanya, sikap mereka dinilai berlebihan.

Pasalnya, Xavi mengungkapkan kebenaran soal probem finansial klub. Ironisnya, para petinggi yang marah dengan pernyataan Xavi tak berbuat banyak mengatasi problem itu.

Utang klub yang masih menggunung menjadikan Xavi kesulitan membeli pemain. Buntutnya, Xavi mengambil para pemain dari binaan klub di akademi La Masia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)