JAKARTA - M Faisal Harianto, seorang guru pengajar ekstrakurikuler di salah sekolah kawasan Sunter, Jakarta Utara, menjadi korban perampokan yang dilakukan sekelompok debt collector di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.Dari keterangan korban Faisal, awalnya dirinya tidak tahu jika dia diikuti oleh sekelompok orang debt collector. Pasalnya saat itu dirinya habis dari kampus swasta yang ada di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.Namun ketika dirinya melintas di wilayah Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, korban pun terpaksa berhenti membuka aplikasi google map untuk mengetahui arah ke tempat dirinya mengajar.Namun tiba - tiba datang beberapa motor ke arah Faisal hingga jumlah motor yang datang sebanyak 6 motor."Mereka itu datang tidak semua hanya beberapa motor. Dan mereka itu perawakan orang timur (debt collector). Saya pikir mereka mau isi bensin ternyata langsung ada yang nyamperin saya," katanya.Faisal mengatakan, salah satu pelaku mengatakan bahwa motor yang dikendarai dirinya telah menunggak pembayaran. Dirinya pun langsung menelpon orang tuanya untuk menanyakan perihal tersebut."Pas saya lagi menelepon ibu saya, belum selesai berbicara dengan ibu saya, terus datang satu lagi mereka langsung ambil handphone saya. Katanya biar dijelaskan ke ibu saya," ujarnya.Faisal mengatakan, satu pria lainnya juga menghampiri dirinya dan menanyakan STNK. Tidak menaruh curiga, Faisal pun menunjukan STNK tersebut namun tetap dipegang Faisal."STNK awalnya saya pegang karena mau difoto oleh pria timur lainnya untuk difoto. Tidak berlangsung lama, pria lainnya datang langsung mengambil STNK yang dipegang dirinya," katanya.STNK tersebut dibawa oleh salah satu pria timur debt collector lainnya dengan alasan mau di foto. Faisal mengatakan bahwa dirinya seperti dibuat bingung. Pria timur yang kelima pun langsung datang meminta Faisal untuk ikut ke kantornya."Saya disuruh ikut ya udah saya ikut, tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibunya. Akhirnya saya ikut iring - iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai plat nomor kendaraan," paparnya.Faisal mengatakan, para pelaku debt collector kelompok orang timur itu bilang jika motornya menunggak tiga bulan. Faisal menjelaskan baru berjarak beberapa meter dirinya bersama orang timur tersebut.

"Nah pas berhenti disitu, yang saya bonceng turun dan langsung menjauh ke trotoar. Dan satu pria lainnya yang bawa STNK juga menjauh. Mengetahui ada yang tidak beres, saya langsung cabut dengan tancap gas motor saya," katanya.Faisal mengatakan, bahwa dirinya telah melaporkan aksi perampokan para debt collector itu ke Polsek Cempaka Putih namun ditolak oleh petugas piket."Katanya disuruh lengkapi surat keterangan rangka mesin, surat pembayaran motor. Tapi saat itu tidak disuruh kembali kali karena saya dibilang bisa melapor ke mana saja," sesalnya.Menanggapi kejadian perampokan dengan modus sebagai penagih cicilan motor, Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih AKP Suprayogo mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti adanya laporan tersebut."Kalau di wilayah kami tidak ada seperti gerombolan mata elang yang mencari pengendara yang tidak bayar cicilan motor. Mungkin itu korban sudah diikuti di luar wilayah Cempaka Putih," dalihnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)