BOGOR - Aksi demo sopir angkot di Balai Kota Bogor pada Senin 17 April membuat ratusan penumpang di Terminal Laladon terlantar. Ratusan pengemudi angkot berunjuk rasa di Balai Kota menuntut operasional Biskita berbayar.
Seorang penumpang, Suwardi (52) mengaku sudah terlantar lebih dari 2 jam lamanya karena tidak adanya angkot yang bisa dinaiki menuju Kota Bogor.
Menurutnya, demo sopir angkot tersebut sangat merugikan para penumpang karena berakibat terlantarnya banyak penumpang di cuaca yang terik. “Seharusnya ada informasi terlebih dahulu supaya masyarakat bisa mengantisipasi,” ujarnya.
Kepala Terminal Laladon, Iis Darul Husni mengatakan, puluhan penumpang tersebut akhirnya diangkut menggunakan mobil patroli Satpol PP dan Polsek Ciomas. Mereka diantar dengan kondisi berdesakkan ke Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor.
“Ada dua mobil yang pulang pergi mengantarkan penumpang dari dan akan ke Kota Bogor. Sekali berangkat mengangkut 18-20 orang,” tutur dia.
Sementara itu, diakui Iis belum ada bantuan yang dikerahkan pihak Satpol PP Kota Bogor untuk menangani kondisi sebagai dampak dari demo sopir angkot tersebut. Iis pun sudah mencoba berkoordinasi dengan personel Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor untuk membantu.
Sejumlah penumpang lain akhirnya beralih menggunakan jasa ojek dan ojek online untuk melanjutkan perjalanannya.
Sekitar 500-700 unit angkot melakukan unjuk rasa di Balai Kota Bogor. Aksi unjuk rasa bakal berlangsung di Balai Kota Bogor dan Terminal Bubulak, sejak pagi.
Beberapa titik jalan bakal mengalami kemacetan, imbas dari unjuk rasa para pengemudi angkot tersebut. Khususnya kawasan Sistem Satu Arah (SSA) yang menjadi bagian dari Jalan Juanda di depan Balai Kota Bogor.
SEE ALSO:
Sejumlah tuntutan bakal dikeluarkan sebagai aspirasi dari para pengemudi angkot. Salah satunya, mengenai operasional BisKita yang masih belum memberlakukan tarif.
Seperti diketahui, tarif BisKita Transpakuan seharusnya sudah mulai diberlakukan dengan nominal Rp4 ribu, April ini. Lantaran pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor sudah mengambil ancang-ancang sosialisasi pada awal April lalu
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)