YOGYAKARTA - Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, kompleks Kepatihan, Yogyakarta, untuk membicarakan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Saya sangat senang sekali melakukan kunjungan ke sini bertemu dengan Yang Mulia Sri Sultan, dan hari ini kami membicarakan kerja sama antara Indonesia dengan Australia dan antara Yogyakarta dengan Australia, dalam hal ini pendidikan dan kebudayaan," ujar Penny Williams seusai bertemu Sultan dilansir ANTARA, Senin, 12 September.
Penny Williams mengatakan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara DIY dan Australia sebenarnya telah terjalin sejak lama.
Menurut dia, hubungan tersebut kembali dibahas untuk menentukan langkah kerja sama selanjutnya di kedua bidang tersebut.
Salah satu kerja sama yang terjalin antara Yogyakarta dan Australia adalah program beasiswa dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dia mengatakan banyak siswa Australia yang datang ke Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.
Selain siswa dan siswi, paparnya, para seniman dari Australia juga sudah mulai banyak berdatangan di DIY.
"Saya akan bertemu dengan siswa-siswi Australia yang sudah kembali ke Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia dan menemui Rektor UGM, ada hubungan erat antara universitas-universitas di Australia dengan UGM," tutur dia.
SEE ALSO:
Selain membicarakan kelanjutan kerja sama, kata Penny, kunjungannya ke Yogyakarta untuk menghadiri acara Culture Minister Meeting G20 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Penny Williams mengatakan kedatangannya ke DIY bukan yang pertama. Sebelumnya, sekitar tahun 1970-an saat masih berusia 10 tahun, Dubes Australia ini mengatakan pernah datang ke Yogyakarta bersama keluarganya.
Dari kenangan puluhan tahun silam itulah Penny Williams mengaku memiliki kesan yang mendalam terhadap keramahan dan kehangatan DIY.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)