JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui para massa aksi yang melaksanakan demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin memberikan apresiasi.

Menurut dia, pertemuan tersebut penting dilakukan. Termasuk jika hasil dari pertemuan tersebut, berujung pada surat penolakan UU Cipta Kerja seperti yang dikirimkan oleh Kang Emil pada Presiden Jokowi maupun berujung adanya forum Gubernur se-Indonesia seperti yang disampaikan Anies Baswedan.

"Menyampaikan aspirasi via surat ke presiden itu penting dan kita harus mengapresiasi," kata Ujang saat dihubungi VOI, Jumat, 9 Oktober.

"Begitu juga akan membawa ke forum gubernur itu juga penting. Karena jika gubernur bersikap menolak ini akan berdampak bagus," imbuhnya.

 

Selanjutnya, setelah mengirim surat ataupun melaksanakan forum gubernur, ada hal lain yang harus dilakukan oleh Anies dan Ridwan.

"Sikap pribadi kedua gubernur tersebut, apakah menerima atau menolak itu sangat penting," tegasnya.

Terkait kemungkinan dua orang kepala daerah ini menemui para aksi massa untuk mencari publisitas dan partisipasi publik, kata Ujang, ini adalah hal yang kerap terjadi dan biasa di dalam dunia politik.

"Sambil memperjuangkan aspirasi rakyat, sambil membangun pencitraan. Hal biasa ini dalam dunia politik. Sekali mendayung dua pulau terlewati," ungkap Ujang.

Permintaan yang sama agar kepala daerah bisa mengambil sikap juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah. Kata dia, jika Anies dan Ridwan bisa secara tegas menyebut pemerintah provinsi menolak UU Cipta Kerja dengan segala argumentasi yang kuat, maka ini adalah sikap politik yang bukan sekadar mencari panggung.

"Tapi, jika tidak ada pernyataan yang clear. Hanya sebatas mengantar aspirasi, maka itu sekadar cari celah citra politik," kata Dedi.

"Padahal yang diperlukan oleh buruh adalah keberpihakan sebagai sikap, bukan sebagai pemanis," imbuhnya.

Diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat bertemu dengan massa aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Sate, Bandung. 

Dalam pertemuan itu, Ridwan mengaku dia sudah mendengarkan sejumlah aspirasi termasuk yang memintanya untuk berkirim surat ke Pemerintah Pusat untuk menolak perundangan yang kontroversial tersebut.

"Itu sudah saya tandatangani dan besok pagi akan dikirimkan oleh Pemprov Jabar kepada Presiden Jokowi," kata Ridwan saat menemui massa, Kamis, 8 Oktober.

Sementara Gubernur Anies Baswedan, menyebut dirinya akan menyampaikan aspirasi dari massa aksi yang ditemuinya itu pada forum gubernur.

"Apa yang tadi jadi aspirasi, besok kita akan teruskan. Besok (hari ini, red) akan kita lakukan pertemuan itu," ungkap dia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)