JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut keterpakaian tempat tidur isolasi maupun ruang intensive care unit (ICU) di rumah sakit rujukan COVID-19 terus meningkat.

"Secara nasional, berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan keterpakaian tempat tidur di bulan Agustus dibanding bulan Juli," kata Wiku dalam siaran langsung Youtube Sekratariat Presiden, Kamis, 3 September.

Meski tidak menyebutkan angka pasti, Wiku menyebut provinsi dengan persentase keterpakaian tempat tidur isolasi yang paling tinggi berada di Provinsi Bali. 

Kemudian provinsi diengan keterpakaian tempat tidur terbanyak lainnya berada di DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.

"Sedangkan presentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi paling banyak ada di provinsi DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan," tuturnya.

Dalam rangka penguatan kapasitas perawatan pasien COVID-19 (treatment), Wiku menyebut Satgas COVID-19 telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Perssi) untuk Mengatur ketercukupan tempat tidur.

"Kami berkoordinasi bersama-sama meningkatkan kemampuan dari rumah sakit khususnya tempat tidur dengan cara melakukan redistribusi dari pasien-nya agar seluruh rumah sakit rujukan yang ada di wilayah tersebut tidak melebihi 60 persen," jelas Wiku.

Ia mencontohkan upaya pengendalian keterpakaian tempat tidur COVID-19 di DKI Jakarta. Pasien dengan gejala ringan dan sedang yang sebelumnya dirawat di rumah sakit rujukan akan dipindahkan ke RS darurat Wisma Atlet.

"Untuk kasus ringan dan sedang dapat dipindahkan ke karantina terpusat, seperti di Wisma Atlet untuk di daerah DKI Jakarta," tutur dia. 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)