YOGYAKARTA – Masuk angin disertai perut kembung, tentu tak nyaman. Terutama dialami ketika beraktivitas. Bahkan tak jarang diiringi rasa nyeri. Tetapi, perut kembung tak selalu diikuti membuncitnya lingkar perut. Jadi apa sebenarnya penyebab sering masuk angin dan perut kembung?

Perut yang terasa penuh dan kerap dianggap sebagai kondisi masuk angin, bisa dipicu faktor hormonal, masalah pencernaan, ataupun stres. Perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa sesak dan terasa penuh.

Pada beberapa orang, perut kembung akan hilang dengan sendirinya. Tetapi sebagian orang sering menganggapnya sebagai perut kembung karena masuk angin dan sering dialami. Berikut, penjelasan mengenai penyebab sering masuk angin dan perut kembung melansir Cleveland Clinic, Selasa, 1 November.

1. Kelebihan gas pada usus

Jika Anda mengalami perut kembung setelah makan, itu mungkin masalah pencernaan. Bisa juga karena Anda makan terlalu cepat, atau karena intoleransi makanan. Beberapa jenis makanan bisa menyebabkan menumpuknya gas pada usus.

penyebab sering masuk angin dan perut kembung
Ilustrasi penyebab sering masuk angin dan perut kembung (iStockphoto/Doucefleur)

Gas pada usus merupakan produk sampingan alami dari proses kinerja pencernaan. Tetapi kalau terlalu banyak gas, artinya pencernaan Anda sedang kacau. Cobalah mengidentifikasi makanan atau minuman apa saja yang dikonsumsi sebelum perut kembung. Jika di antaranya adalah minuman fermentasi, minuman bersoda, makanan karbohidrat tinggi gula, maka perlu membatasi mengonsumsinya agar perut kembung tidak dialami secara berulang.

Penyebab sering masuk angin dan perut kembung, bisa disebabkan malabsorpsi karbohidrat, pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil, gangguan pencernaan fungsional, dan hipersensitivitas visceral.

2. Penumpukan isi pencernaan

Isi pencernaan bisa mencakup padatan, cairan, dan gas. Isi pencernaan menumpuk di sistem pencernaan ketika ada cadangan, pembatasan di saluran cerna, dan otot-otot yang menggerakkan isi pencernaan terganggu. Pada setiap penumpukan, akan menyisakan lebih sedikit ruang untuk jumlah gas normal. Ruang untuk cairan pun juga terbatas. Sehingga membuat perut penuh dan kembung. Penumpukan isi pencernaan, juga bisa disebabkan sembelit, obstruksi usus, dan kenaikan berat badan.

penyebab sering masuk angin dan perut kembung
Ilustrasi penyebab sering masuk angin dan perut kembung (iStockphoto/Svitlana Hulko)

3. Faktor hormon

Jika Anda memperhatikan betul gejalanya, mungkin perut kembung bukan karena sistem pencernaan. Tetapi karena siklus menstruasi. Sebanyak 3 dari 4 perempuan mengalami perut kembung sebelum dan saat menstruasi. Kembung juga merupakan keluhan umum selama fluktuasi hormon atau perimenopause.

4. Estrogen naik

Ketika hormon estrogen naik dan progesterone turun, Anda akan mengalami kembung karena cairan. Selain itu, hormon juga dapat berinteraksi dengan sistem pencernaan. Estrogen dan progesteron menyebabkan gas usus melambat dan mempercepat motilitas. Reseptor estrogen di saluran pencernaan juga memengaruhi sensitivitas visceral, sehingga juga bisa membuat perut terasa kembung.

5. Mengalami penyakit tertentu

Masuk angin dan perut kembung yang datang dan pergi, biasanya karena pencernaan, hormonal, atau keduanya. Tetapi kalau diikuti demam dan muntah, artinya Anda harus mendapatkan diagnosa dari dokter.

Mungkin ini disebabkan asites (penumpukan cairan pada rongga perut yang disebabkan penyakit liver, ginjal, atau gagal jantung), insufisiensi pankreas (enzim pencernaan tidak cukup diproduksi karena gangguan pankreas), peradangan lambung (gastritis atau enteritis), dan karena kanker jenis tertentu, seperti kanker ovarium, rahim, usus besar, pankreas, lambung atau mesenterika).

Cara menghilangkan gas dalam perut kembung, antara lain dengan minum teh herbal. Seperti teh peppermint, chamomile, jahe, kunyit, dan adas. Selain itu, makan makanan yang mengandung probiotik untuk mengurangi kelebihan gas pada sistem pencernaan.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)