YOGYAKARTA – Dalam artikel ini akan dibahas sosok Ray Dalio, miliarder dunia yang menjadi pembicara di Indonesia Africa Forum (IAF) 2024.

Sebelumnya, Ray diundang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menghadiri forum IAF yang digelar di Bali pada 1-3 September 2024. Pada forum ini, Ray didapuk sebagai pembicara.

Luhut Bilang, dalam IAF 2024 Ray akan berbicara tentang perubahan ekonomi global ddi masa depan.

“Ray juga aktif memberikan pandangannya tentang perkembangan ekonomi global di berbagai forum, dan menjadi penasehat bagi para pembuat kebijakan di berbagai negara, seperti UAE dan Saudi Arabia ujar Luhut dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 2 September 2024.

Menko Marves menambahkan, Ray juga akan membagikan pandangannya soal konsep family office.

Dalam kacamata Luhut, Ray adalah tokoh yang sudah berpengalaman dalam membangun family office di Abu Dhabi dan Singapura.

Di lain sisi, Luhut juga membagikan kedekatannya dengan Ray Dalio. Luhut pertama kali mengenal Ray pada tahun 2021 di Abu Dhabi.

Hubungan pertemanan ini terus dirawat hingga akhirnya Ray mengirimkan kapal eksplorasi dan penelitian miliknya, OceanX ke Indonesia pada 2024. Eksplorasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data biodiversitas laut Indonesia hingga antisipasi untuk perlindungan dari bencana alam di masa depan.

Lantas, seperti apa sosok Ray Dalio? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Sosok Ray Dalio

Dihimpun dari berbagai sumber, Raymond Thomas Dalio atau akrab disapa Ray Dalio merupakan miliarder dunia yang lahir di New York, Amerika pada 8 Agustus 1949.

Pada 1975, Ray mendirikan Bridgewater, perusahaan investasi kenamaan yang berbasis di New York, AS.

Menurut catatan Forbes, Ray menduduki posisi 141 daftar orang terkaya di dunia dengan total keyaan mencapai 14 miliar dolar AS atau setara Rp217 triliun (asumsi kurs 15.532 per dolar AS).

Ray dikenal memiliki pemikiran yang mendalam tentang ekonomi dan pasar investasi. Selain itu, ia juga dikenal atas kemampuannya dalam menganilisis pasar.

Ray diketahui pernah membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian bertajuk Bridgewater Daily Observations. Laporan ini dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex.

Laporan yang ditulis oleh Ray berhasil minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapat kucuran dana institusional dari Bank Dunia senilai 5 juta dolar AS pada 1985.

Sejak saat itu, banyak investor institusional yang ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.

Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater menjelma menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Sampai saat ini, Bridgewater Daily Observation masih menjadi laporan pasar paling dicari pelaku investasi dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Melalui konsep Radical Transparency dan Idea Meritocracy yang diterapkan di Bridgewater, Ray menjadi inspirasi bagi banyak organisasi di luar industri keuangan.

Banyak eksekutif di bidang keuangan yang meniru konsep keterbukaan, kejujuran, dan pemberdayaan karyawan yang dikembangkan Ray. Prinsip ini memungkinkan seseorang untuk menciptakan keputusan yang lebih baik.

Pada 2017, Ray menerbitkan buku Principle: Life and Work. Melalui buku ini, Ray membagikan wawasannya tentang penerapa prinsip-prinsip ekonomi dan mengatasi tantangan global termasuk ketidaksetaraan dan perubahan iklim.

Kini, aktivitas sehari-hari Ray Dalio adalah menjadi anggota Dewan Operasional dan sebagai investor senior di Bridgewater Associates.

Demikian informasi tentang sosok Ray Dalio. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)