JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng industri untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) kompeten di Sumatera Barat (Sumbar), lewat kegiatan Temu Mitra Industri beserta penandatangan MoU Dual System dan Kelas Industri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Masrokhan mengatakan, pihaknya harus siap beradaptasi pada paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri, seperti pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi, serta peningkatan SDM Industri nasional.

"Kami sangat mengapresiasi forum temu Mitra Industri yang digelar oleh SMK-SMAK Padang, sebagai bentuk kolaborasi dan sinergitas pendidikan dan dunia industri. Saya meyakini kegiatan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak," ujar Masrokhan dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 12 Oktober.

Salah satu unit pendidikan Kemenperin di Provinsi Sumatera Barat, yakni SMK-SMAK Padang bersama dengan industri mengembangkan kurikulum pembelajaran, penyediaan tenaga pengajar maupun instruktur, baik di sekolah maupun di perusahaan (in-company trainer), penguatan sertifikasi, penyelenggaraan praktik kerja industri, serta pengembangan dan penyediaan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan.

Dalam mendukung penyediaan tenaga kerja industri yang kompeten, Kemenperin telah menyelenggarakan pendidikan vokasi industri melalui satuan kerja yang dimiliki.

"Untuk mendukung penyediaan SDM industri Nasional yang kompeten, Kemenperin telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana guna melaksanakan program pengembangan SDM Industri," kata Masrokhan.

Seluruh satuan kerja di bawah BPSDMI yang menjalankan fungsi pendidikan dan pelatihan tersebut dikembangkan dengan berbasis kompetensi dan spesialisasi tertentu di bidang industri.

Hal ini untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi spesifik yang memang diperlukan di sektor industri. Penyelenggaraan pendidikan vokasi oleh Kemenperin dari sisi supplai bertujuan sepenuhnya untuk memastikan ketersediaan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri (demand), baik saat ini maupun pengembangan industri ke depan.

"Oleh sebab itu, link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha industri menjadi suatu keharusan, tidak hanya dalam bentuk penyerapan lulusan, tetapi penyelenggaraan pendidikan secara bersama-sama," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMK-SMAK Padang M. Nasir berharap, ke depannya institusi mitra terus mendukung program BPSDMI Kementerian Perindustrian, khususnya program SMK SMAK Padang.

"Agenda tahun ini sungguh sangat luar biasa, dari tahun sebelumnya hanya 15 industri, kali ini alhamdulillah kami bisa melebarkan sayap kemitraan dengan institusi pasangan sebanyak 23, yang terdiri dari 21 MoU Kelas Dual System serta 2 MoU Kelas Industri. Acara ini dihadiri oleh total 30 mitra industri dari kawasan Jabodetabek," ungkapnya.

Selain SMK-SMAK Padang, BPSDMI memiliki 21 unit pendidikan vokasi lainnya dengan kurikulum pendidikan dual system dan menerapkan STEM learning model bertaraf global dan pengembangan kelas industri sehingga lulusannya siap terjun langsung di industri.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)