JAKARTA - Pemerintah melalui Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengkonfirmasi bahwa pelaksanaan program padat karya akan segera digulirkan kembali setelah sempat tertunda akibat merebaknya varian delta pada tengah tahun ini.
“Ketika kita terkena varian delta, kegiatan padat karya ini ditunda sementara untuk mengurangi penularan. Sekarang setelah turun, program padat karya dijalankan lagi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa, 25 Oktober.
Menurut Wamenkeu, kementerian dan lembaga akan didorong sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan salah satu program nasional ini.
“Kami ingin kementerian dan lembaga menciptakan output padat karya, termasuk untuk kegiatan pelestarian mangrove, sektor pertanian dan juga beberapa sektor infrastruktur supaya bisa dijalankan,” tuturnya.
Wakil dari Sri Mulyani itu berharap melalui kegiatan padat karya dapat semakin menopang ekonomi kerakyatan untuk kembali bergeliat karena masyarakat mempunyai penghasilan yang sebelumnya sempat tertunda.
BACA JUGA:
“Sehingga menjadi pendorong bagi pemulihan ekonomi, terutama di kuartal empat atau akhir kuartal tiga hingga penutupan tahun,” tegasnya.
Untuk diketahui, program padat karya membidik sekitar 1,23 juta tenaga kerja untuk keseluruhan 2021. Adapun, alokasi dana yang disediakan masuk dalam skema Program Prioritas dengan jumlah mencapai Rp117,94 triliun.
Selain padat karya, Program Prioritas juga mencakup insentif bagi sektor pariwisata, program ketahan pangan, dan fasilitas pinjaman ke daerah.
Hingga 22 Oktober 2021, realisasi program prioritas disebutkan sebesar 68,07 persen atau sekitar 57,7 persen dari pagu yang disediakan.