JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui bahwa pemerintah saat ini terus mewaspadai varian baru omicron terhadap dampak pemulihan ekonomi Indonesia. Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan fokus pada perkembangan COVID-19 sebagai syarat yang diperlukan agar Indonesia dapat pulih lebih kuat.
“Kami melihat bagaimana varian omicron ini akan mempengaruhi, apakah itu akan menjadi serius dan merusak seperti varian delta atau lebih ringan,” ujarnya ketika berbicara dalam forum Bank Dunia, dikutip Jumat, 17 Desember.
Menkeu menambahkan, dua tahun terakhir merupakan periode yang sangat sulit dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi Indonesia. Disebutkan bahwa pandemi COVID-19 masih belum berakhir karena munculnya berbagai varian baru sehingga berdampak pada perekonomian.
“Tahun ini kami sangat terpengaruh, seperti yang dialami lebih dari 130 negara lainnya yang terkena dampak varian delta yang memberi tekanan pada proses pemulihan ekonomi,” tutur dia.
Meski demikian, bendahara negara memastikan pemerintah akan terus memberikan dukungan dari sisi fiskal untuk sektor kesehatan, khususnya pada program vaksinasi, serta terus adaptif dan fleksibel merespon dampak dari munculnya varian.
BACA JUGA:
“Pemerintah akan terus mempercepat dan memperluas program vaksinasi dan mendorong masyarakat untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, saat ini Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar vaksinasi juga menjangkau anak-anak dengan rentang usia 6 hingga 11.
“Saya kira ini salah satu kunci kita bisa terus menjaga dan mengendalikan covid. Di sisi lain, kita juga bisa menormalkan atau meningkatkan kegiatan ekonomi. Ini adalah salah satu bidang yang akan terus dilakukan oleh pemerintah,” tutup Menkeu Sri Mulyani.