JAKARTA - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri BUMN optimistis kualitas santri Indonesia akan mengantarkan perekonomian syariah nasional menjadi yang terbesar di dunia. Kata Erick, santri adalah salah satu pilar utama yang mampu menggerakkan semakin bertumbuhnya ekonomi syariah di Indonesia.
Apalagi, kata Erick, sejarah telah mencatat banyak santri yang kini sukses menjadi profesional maupun pejabat di pemerintahan. Mereka memiliki bekal wawasan dan spiritual yang dapat membantu Indonesia mencapai target menjadi pemain ekonomi syariah terbesar di dunia.
"Sesuai dengan target maupun arahan presiden bahwa ekonomi syariah Indonesia harus menjadi yang terbesar di dunia, maka peran santri sangat besar. Santri dengan wawasan intelektual maupun spiritual telah terbukti melahirkan kualitas sumber daya yang unggul. Kita bersama-sama akan terus mendorong terlibatnya santri sebagai motor ekonomi syariah," katanya dalam Peringatan Hari Santri dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah, Jumat, 22 Oktober.
Untuk itu, kata Erick, MES akan terus bersinergi dengan kalangan pesantren maupun lembaga perekonomian syariah untuk terus mendorong tumbuhnya sektor syariah nasional. Dia yakin kolaborasi dan sinergi antar stakeholder itu mampu menjadi pondasi untuk menciptakan ekonomi syariah yang membumi serta inklusif.
"Apa yang disampaikan Presiden tadi merupakan hal yang penting. Bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi lokomotif ekonomi yang membumi, menyentuh ekonomi umat, dan menggerakkan perekonomian yang inklusif, serta melahirkan banyak wirausahawan utamanya dari kalangan santri," ujarnya.
Lebih lanjut, Erick juga mengaku optimistis inovasi ekonomi syariah di bidang teknologi akan semakin gencar dengan melibatkan kalangan santri sebagai pelakunya. Dengan itu institusi pesantren pun berpotensi menciptakan ekosistem ekonomi syariah secara digital.
"Kami rasa era teknologi seperti sekarang ini telah membuka kesempatan besar bagi santri untuk tampil. Alhamdulillah, banyak pesantren kita sekarang telah dilengkapi fasilitas maupun membekali santrinya dengan pendidikan yang terkait informasi teknologi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Erick menilai peringatan Hari Santri kali ini menjadi momentum bersama untuk meneruskan warisan pemikiran KH Hasyim Asyari yang selalu menggariskan pentingnya akhlak sebagai pondasi keilmuan. Dengan bekal akhlak yang menopang intelektual dan spiritual, Erick yakin santri akan menjadi manusia unggul yang mampu bersaing di pentas global.
"Teladan dari hadratussyaikh KH Hasyim Asyari ini yang menjadi inspirasi lintas zaman. Semangat inilah yang mesti kita jalankan di setiap keseharian. Tak hanya berlaku bagi santri, tapi jamak bagi kita semua sebagai kunci sukses," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar semakin banyak santri yang tampil sebagai wirausaha, terutama di sektor digital.
"Kita harus mendorong munculnya lebih banyak entrepreneur, wirausahawan dari kalangan santri dan lulusan pondok pesantren," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa orientasi santri saat ini bukan lagi untuk mencari pekerjaan, tetapi menciptakan kesempatan kerja dan menebarkan manfaat yang lebih luas. Karena itu, peran pendidikan di pesantren, madrasah, maupun pendidikan tinggi agama Islam sangat strategis.
"Mencetak lulusan yang inovatif dan berkewirausahaan, mencetak lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja, dan menjadi wirausahawan sosial yang sukses," jelasnya.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa semangat kewirausahaan yang mulai tumbuh harus diikuti dengan percepatan inklusi keuangan. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung tumbuhnya wirausahawan baru.
"Saya berharap pesantren dan para santri dapat memanfaatkan berbagai program pembiayaan ini dengan baik sehingga pesantren dan para santri dapat makin berperan dalam memperkuat ekonomi umat," ucapnya.