Punya Potensi Besar, Erick Thohir: Pemberdayaan Santri dan Pesantren Harus Didukung Semua Pihak
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan pemberdayaan santri dan pesantren harus didukung semua pihak, terutama oleh pemerintah.

Alasannya, kata Erick, karena santri dan pesantren menyimpan potensi yang besar. Potensi tersebut dapat dioptimalkan untuk mendorong kemajuan bangsa Indonesia.

"Upaya mendorong pemberdayaan santri dan pesantren harus tentunya didukung oleh kita semua dan tertutama tentu oleh pemerintah. Sebab santri dan pesantren menyimpan potensi yang besar yang dapat kita optimalkan," kata Erick dalam gelaran Hari Santri Nasional yang digelar MES Pusat secara virtual, Senin, 31 Oktober.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjelasakan, peran penting santri.

Kata dia, catatan sejarah bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran santri. Bahkan, sejak sebelum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Tak hanya itu, Erick juga menilai santri dan pesantren mampu menegakkan mercusuar peradaban dan memajukan motor perekonomian rakyat.

"Bahkan saat ini kita memiliki bapak Wakil Presiden Bapak KH. Ma’ruf Amin Yang juga alhamdulillah seorang santri. Ini membuktikan bahwa santri bisa mewujudkan mimpi-mimpinya menjadi apapun asal para santri tentu bekerja semaksimal mungkin," katanya.

Kata Erick, Hari Santri Nasional tahun ini mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.

Tema tersebut, menurut Erick, mengangkat pesan bahwa santri harus bisa berdaya, mengerahkan segala usahanya dalam belajar, bersosial dan berkarya menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dan bermartabat bagi bangsa dan negara.

"Sebagai organisasi yang inklusif, Masyarakat Ekonomi Syariah menyadari betul hal ini, untuk itu sejak awal ketika Bapak Wakil Presiden mendorong kami anggota kepengurusan Masyarakat Ekonomi Syariah untuk benar berikhtiar memajukan ekonomi umat, ini menjadi bagian yang harus kita laksanakan bersama-sama," tutur dia.