Bagikan:

JAKARTA - Putri Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Ru’yana Fuad atau yang akrab disapa Ning Yana, mendukung Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi mentor dan bahkan ‘kakak asuh’ untuk meningkatkan kemandirian pesantren. Ditemui di lingkungan pesantren, di Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Jawa Timur, Ning Yana banyak bercerita tentang perjalanan kemandirian dari pesantren.

Ponpes Sidogiri, ungkap Ning Nana, menjalankan kegiatan kemandirian pesantren sejak 1961.

"Pondok ini memang tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Karena kami berkomitmen untuk menjalankan pondok dengan mandiri dan berdaya. Karenanya, sejak lama, Pesantren Sidogiri sudah memasukkan kewirausahaan sebagai salah satu mata pelajaran. Berikutnya, kami memfasilitasi para santri untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari dari dalam kelas, termasuk membentuk Koperasi Pesantren (Kopontren) Basmallah dan Lembaga Amil Zakat untuk Yatim dan Dhuafa (LAZZ)," ungkapnya.

Ning Yana menambahkan, berbekal pengetahuan akademik, para santri, termasuk dari kalangan perempuan, telah relatif mengetahui metode-metode untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kewirausahaan. Namun, perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang berwirausaha terkendala untuk menjalankan usaha yang lebih berkelanjutan dan mampu ‘naik kelas’.

Bagi Yana, Pesantren Sidogiri siap menjadi benchmark yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para santri. Secara luas, Yana melihat, pemerintah juga sudah memiliki beberapa inisiatif yang dampaknya dapat lebih diperluas lagi.

"Misalnya, Kementerian BUMN telah memiliki program eksisting, yakni PMN Mekaar dan PNM Mekaar Syariah. Selain memberikan pendanaan, Mekaar juga memberikan pendampingan untuk pemberdayaan entrepreneur. Program seperti ini yang sangat kami dukung untuk dapat menjangkau perempuan NU dan pondok lain di luar Sidogiri,” jelas Nana.

Yana juga berharap, Erick yang menjadi salah satu kandidat cawapres, tidak berhenti dalam menelurkan inovasi kemandirian ekonomi bagi kalangan santri, dan bahkan menjadi mentor santri perempuan.

"Saya juga berharap, Pak Erick bisa menjadi ‘kakak asuh’ bagi kami untuk kembangkan kemandirian ekonomi pesantren. Selain itu, profesionalisme dan warisan inovasi Pak Erick dapat terus dijalankan," tambahnya.

Pesantren Sidogiri merupakan salah satu pesantren dengan jumlah santri terbesar di Jawa Timur. Pesantren ini memiliki 11 ribu santri. Dengan aset mencapai Rp3 triliun, Pesantren Sidogiri telah memiliki unit usaha di lebih dari 2.000 lokasi, baik di berbagai daerah di Indonesia, maupun di negara-negara Timur Tengah.