Grab dan OVO Perluas Transaksi Digital di Solo, 'Mas Wali' Gibran Rakabuming Tawarkan 44 Pasar Tradisional
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Instagram @gibran_rakabuming)

Bagikan:

JAKARTA - Platform pembayaran digital OVO bersama dengan Grab Indonesia meluncurkan Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah (Patriot) yang bertujuan untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Kedua entitas usaha yang saling terafiliasi itu menggandeng Pemerintah Kota Surakarta sebagai mitra strategis Program Patriot.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan pihaknya berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar.

Pertama, digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha. Kedua, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Serat yang ketiga adalah untuk mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kolaborasi yang dibangun diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke platform digital terutama pedagang pasar tradisional sebagai upaya mendukung target pemerintah mencapai 30 juta UMKM pada 2024,” ujarnya dalam melalui saluran virtual, Kamis, 21 Oktober.

Menurut catatan Ridzki, saat ini terdapat 82.531 UMKM yang beroperasi di Kota Solo dan menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar untuk dapat berkembang .

“Melalui program ini, kami juga memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk melakukan transaksi untuk kebutuhan sehari-hari melalui platform digital yang aman,” tuturnya.

Senada, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyebut jika Surakarta menjadi kota percontohan bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan teknologi dalam Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).

“Untuk menyukseskan rencana ini kami telah menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dalam menyediakan layanan pembayaran PBB di kota Surakarta,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku menyambut baik inisiatif pembayaran secara cashless karena memudahkan dalam transaksi dan lebih akuntabel.

“Sudah ada 44 pasar tradisional yang kami siapkan untuk onboarding termasuk diantaranya Pasar Legi dan Purwasari. Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli agar terbiasa dengan situasi sekarang,” ucap Gibran.

Birokrat yang akrab disapa “Mas Wali” itu menilai situasi pandemi membuat masyarakat mau tidak mau untuk lebih melek digital.

“Mari kita beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia,” tegas sulung dari Presiden Joko Widodo tersebut mengakhiri.