Bagikan:

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa saat ini kondisi global masih diliputi ketidakpastian yang berlanjut akibat merebaknya pandemi COVID-19. Menurut Kepala Negara, hal ini membuat sejumlah bangsa memilih untuk bersikap konservatif guna menekan potensi kerugian di masa mendatang.

“Dunia global sekarang ini betul-betul penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi,” ujar dia melalui saluran virtual saat membuka Otonomi Expo 2021 yang dihelat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Rabu, 20 Oktober.

Pernyataan presiden itu didasarkan pada fakta yang menyebut sejumlah negara sedang mengalami krisis energi. Padahal, situasi tersebut tidak pernah diprediksi sebelumnya.

“Akhir-akhir ini mulai terjadi di beberapa negara, juga di Eropa, di China, krisis energi yang semuanya tidak menduga,” tuturnya.

Belum lagi peningkatan kasus harian COVID-19 akibat klaster yang timbul di sekolah karena pertemuan tatap muka mulai digelar.

“Semua daerah saya harapkan untuk tingkatkan kewaspadaan sebab beberapa negara kemarin (kasus COVID-19) merangkak naik karena pembukaan sekolah. Kita tidak ingin itu terjadi di negara kita,” tegas Presiden.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, klaster sekolah muncul di berbagai wilayah di Indonesia akibat penerapan belajar tatap muka di sekolah. Sebagai contoh, Pemerintah Kota Solo memutuskan untuk meniadakan kegiatan pembelajaran secara offline di empat sekolah akibat sejumlah orang terpapar virus corona.