Bagikan:

JAKARTA - PT MNC Vision Networks Tbk menegaskan rencana merger antara anak usaha mereka, yakni PT Asia Vision Network (AVN) dengan Malaca Straits Acquisition Company batal. Pihak AVN mengurungkan rencana mergernya dengan cangkang yang telah terdaftar di Nasdaq tersebut.

Alhasil, batalnya merger ini membuat rencana AVN masuk ke Bursa AS menjadi sirna. Corporate Secretary MNC Vision Network Muharzi Hasril dalam keterangan tertulis menyatakan, keputusan pembatalan merger antara AVN dan MLAC sudah bersifat final.

"Perseroan belum mempertimbangkan adanya kemungkinan lanjutan rencana merger. Pembatalan tidak berdampak terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan IPTV," kata dia, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin 11 Oktober.

Selain itu, terkait MNC Entertainment Limited yang tadinya didirikan untuk keperluan merger AVN dan MLAC, IPTV akan mempergunakan perusahaan tersebut atau melakukan pembubaran, sesuai rencana perseroan.

Sebelumnya, Direktur Utama IPTV Ade Tjendra mengatakan, pihaknya kecewa tidak bisa menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan.

"Kami telah bekerja sama selama beberapa bulan terakhir dengan MLAC, dan meskipun kami kecewa karena tidak menyelesaikan transaksi ini seperti yang direncanakan, kami percaya ini adalah keputusan yang benar, yang dicapai secara damai oleh kedua belah pihak," kata Ade.

Sementara itu, Chief Executive Officer MLAC Kenneth Ng menuturkan, berbagai keadaan tak terduga di luar kendali salah satu pihak menghalangi rencana ini. Oleh karena itu, pihaknya menyimpulkan bersama dengan AVN, kepentingan terbaik kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian kombinasi bisnis.

Muharzi Hasril menjelaskan, transaksi merger AVN dan MLAC telah dilakukan sejak semester II 2020. Ketika itu, transaksi SPAC sangat diminati investor di Nasdaq.

"Namun, memasuki 2021 banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq yang berpengaruh terhadap valuasi. Transaksi SPAC dianggap overcrowded," ujar dia.