JAKARTA - PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mencatatkan pertumbuhan kinerja di tiga bulan pertama tahun ini. Laba dan pendapatan perusahaan dari MNC Group ini meningkat signifikan di kuartal I 2021.
MNC Vision mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 148 persen pada kuartal I 2021 atau sebesar Rp101,3 miliar dibandingkan Rp40,8 miliar pada kuartal sama tahun sebelumnya. Margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 10 persen dibandingkan dengan 5 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Presiden Direktur IPTV Ade Tjendra menuturkan kinerja yang dicapai MVN sangat memuaskan. Berbagai inisiatif yang telah diterapkan di tahun ini terbukti efektif dan mampu tercermin dari kinerja perseroan.
"Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa MVN telah berada di posisi yang tepat untuk beradaptasi dan mampu mendominasi pasar terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu 11 Juli.
MNC Vision membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,03 triliun pada kuartal I 2021. Capaian ini meningkat 23 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp842 miliar.
Pendapatan layanan satelit yang meliputi dua unit DTH perseroan, yaitu MNC Vision (pasca bayar) dan K-Vision (prabayar), mengalami peningkatan sebesar 3 persen menjadi Rp668,9 miliar dibandingkan dengan Rp651,5 miliar miliar pada kuartal I 2020.
Peningkatan pendapatan layanan satelit disebabkan oleh menguatnya akuisisi pelanggan K-Vision di sepanjang tahun mencapai hingga 1,3 juta pelanggan baru, serta didukung oleh keberhasilan dalam penjualan voucher isi ulang sebesar Rp49,6 miliar pada kuartal I 2021.
Pendapatan dari layanan digital, IPTV, dan broadband yang berasal dari segmen layanan digital, IPTV, dan broadband mengalami pertumbuhan yang signifikan menjadi Rp327,2 miliar dibandingkan sebelumnya yaitu Rp160,2 miliar atau mewakili 104 persen dari pencapaian kuartal I 2020.
Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakat, yang terjadi karena pembatasan sosial yang diterapkan kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan permintaan akan layanan hiburan dan broadband semakin meningkat, yang tercermin dari kinerja MNC Play (broadband dan IPTV) dan Vision+ (OTT Video Service).
Hingga akhir kuartal I 2021, pelanggan MNC Play telah mencapai 301.000 dengan 1,5 juta home pass, yang juga didukung oleh efektivitas leasing kapasitas jaringan dari pihak ketiga. Selain itu, Vision+ juga meningkatkan jumlah produksi in-house untuk konten orisinal.
BACA JUGA:
- https://voi.id/ekonomi/59998/diteken-jokowi-dan-resmi-jadi-kek-mnc-lido-city-milik-konglomerat-hary-tanoesoedibjo-sudah-bisa-nikmati-insentif
- https://voi.id/ekonomi/64235/kakak-konglomerat-hary-tanoesoedibjo-jual-repo-50-4-juta-saham-zebra-nusantara-kenapa
- https://voi.id/ekonomi/62403/mnc-studios-rumah-produksi-ikatan-cinta-milik-konglomerat-hary-tanoesoedibjo-labanya-anjlik-21-persen-di-2020
- https://voi.id/ekonomi/65539/mnc-studios-perusahaan-milik-konglomerat-hary-tanoesoedibjo-ini-targetkan-movieland-beroperasi-di-pertengahan-2022
- https://voi.id/ekonomi/59441/anak-usaha-mnc-vision-networks-perusahaan-milik-konglomerat-hary-tanoesoedibjo-ini-mau-ipo-di-as-agustus
[/see)_also]
Pada akhir kuartal I 2021, pelanggan Vision+ telah mencapai 1,8 juta dengan 39,7 juta Monthly Active Users (MAU). Pada kuartal I 2021, beban langsung IPTV mengalami peningkatan sebesar 31 persen menjadi Rp570,6 miliar dibandingkan Rp436,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini selaras dengan tingkat pertumbuhan Vision+, yang terus meningkatkan UI/UX dan terus meningkatkan produksi kontennya melalui original series. Laba kotor mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 42 persen menjadi Rp236,1 miliar dari Rp166,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Margin laba kotor IPTV juga mengalami peningkatan menjadi 23 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 20 persen.
EBITDA mengalami peningkatan sebesar 13 persen menjadi Rp404,6 miliar dari Rp357,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, margin EBITDA mencatatkan sedikit penurunan yaitu dari 42% persen menjadi 39 persen pada kuartal I 2021.